Wawancara Khusus

Wawancara Khusus Febrianto Wijaya: STY Dipecat Langkah Berani PSSI 4 Laga Jadi Pembuktian Patrick

Febrianto Wijaya mengatakan laga lawan australia, bahrain, Jepang dan China menjadia pembuktian kualitas Patrick Kluivert

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Ilham Mulyawan
Tangkapan layar
Febrianto Wijaya berkomentar soal pemecatan STY dan ditunjuknya Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas 

Tapi kita lihat ini apakah Patrick Kluivert mampu menyajikan tontonan yang menarik buat tim nasional serta memberikan prestasi terbang tinggi buat Garuda.

Host: Selain pernah melatih di klub ternyata Patrick Kluivert pernah melatih timnas Curacao periode 2015-2016 terus menjadi karateker di 2021 dengan catatan kekalahan telak 4-0 dari Bahrain dalam liga persahabatan sehingga diberhentikan oleh pengurus federasi.

Kira-kira dengan pengalaman pernah melatih timnas Curacao ini. 
kalau dibandingkan dengan timnas Indonesia, sekarang yang notabenenya squadnya sudah kita bilang cukup bagus karena rata-rata pemain diaspora semua, apakah mampu apa lagi dalam waktu dekat akan menghadapi kualifikasi piala dunia mungkin dalam kurung waktu 1 atau 2 bulan ini?

Febrianto: Kita percaya aja dulu kita positif thinking sebagai penggemar pecinta tim nasional, tidak fair juga buat Patrick Kluivert kita langsung just bahwa dia tidak baik, dengan segala ples mines ketika dia melatih, prestasinyakah  atau tidak prestasi. 

Walaupun kita juga harus menyadari bahwa Curriculum Vitae (CV) itu sangat penting untuk melihat histori untuk membuat positif mine untuk ini kita berdoa belum tentu dia gagal di negara lain gagal juga di negara kita. Febrianto juga mengatakan beri dia kesempatan.

Host: Kira-kira berapa laga dikasih kesempatan lalu menjelaskan bahwa masih ada 4 laga?

Febrianto : Kalau harapan kita lulus piala dunia ya 2 laga ini. Australia vs Indonesia 20, Maret, Indonesia vs Bahrain 25, Maret. Tentunya 4 laga ini menjadi penentu, tapi sekarang kita bertengger di posisi ke 2 mudah-mudahan lebih bagus dari pada posisi tersebut. 

Ini langkah yang sangat berani oleh kedua belah pihak antara PSSI dan Patrick Kluivert.

Artinya Patrick Kluivert targetnya piala dunia tidak ada lagi misalnya urus pembinaan seperti dulu zamannya STY.

STY itu tidak mengurus pembinaan, tapi dia lebih adil dalam memilih tim nasional. Dia mencoba ratusan bahkan ribuan pemain yang dipanggil satu-satu untuk dilihat.

Sebenarnya untuk pembinaan kami juga tidak pernah rapat untuk menyatukan perspektif, tapi ketika kita melihat dia berani memainkan pemain  muda, itu membuat motivasi lebih kepada pemain- pemain bahwa pemain timnas bukan itu saja.

Bukan pemain itu-itu saja, sampai didapatkan memang orang-orang terbaik.

Jadi biar pemain liga 4,liga 3, liga 2,dan liga 1 semuanya bisa bermimpi di zaman STY saya bisa dipanggil di tim nasional.

Host: Artinya masa STY ini banyak merangkul pemain-pemain muda pemain binaan direkrut untuk masuk di timnas?

Febrianto: Saya melihat atmosfer ini Patrick Kluivert datang dengan pemain yang sudah ada rata-rata pemain naturalisasi ini kemudian nanti akan ada pemanggilan pemain naturalisasi.

Jadi ini targetnya agak beda kalau waktu kita pikir STY 5 tahun terakhir itu dia fokus target piala dunia, target pemain-pemain muda sementara Petrik Kluivert targetnya sudah langsung piala dunia 2026 nanti.

Jika pergantian ini karena mengkhawatirkan dengan kontra strategi kita vs China bahwa kita tidak lolos piala dunia, artinya kedatangan Petrik Kluivert adalah untuk meloloskan kita ke piala dunia, inikan yang menjadi persoalan kenapa STY dipecat.

Dengan pemain yang ada kenapa kita kalah lawan Cina kan itu. Bahkan katanya kalau tidak menang lawan Arab tidak ada berbicara konferensi pers hari ini, dan dia menunggu momentum untuk menyampaikan ke publik bahwa dia ingin mencari pengganti. melihat statemen itu dan diperkuat Arya Sinulingga exco PSSI di televisi (tv) tadi malam diucapkan seperti itu, bahkan Arya mengatakan semua hal yang terbaik di tim nasional segala fasilitas kita berikan.

STY tidak diyakini meloloskan Indonesia, kedatangan Patrick bisa meloloskan Indonesia. Itu dia kalau kita bertanya apa tantangannya, ya itu tantangannya.

Host: Netizen dan suporter Indonesia banyak yang kecewa, kemudian kemarin itu saya sempat baca ini bobroknya Patrick dibuka oleh netizen. 

Katanya pernah terlilit hutang judi dan pernah menjadi brand ambassador judi online. kemudian mereka mengatakan bahwa tidak pantas kalau kita dikultur Indonesia soal judi itu tidak boleh apa lagi timnas ini salah satu kebanggan kita di Indonesia sementara dipanggil pelatih ini.

Febrianto: Suara netizen itu adalah suara dewa dia bisa jadi detektif, bisa jadi teman, bisa jadi musuh.

Tidak usah terlalu jauh yang jelas kita menunggu bagaimana sepak terjangnya Patrick di tim nasional. masa lalu orang itu saya tidak just karena saya tidak kenal dia, tapi karena dia adalah toko publik, kalau memang dia pernah menjalani hal-hal tersebut, ya mungkin juga dia sudah insyaf dihal tersebut jadi kenapa tidak. Silahkan kita tunjukkan ke tim nasional kita itu aja kuncinya jadi kalau sudah bagus di tim nasional kita sudah menang lawan Australia, menang lawan Bahrain, itu semua akan hilang hal seperti itu.

Febri mengatakan kita realistis lawan Jepang walaupun kita lawan dua away, jangan sampai Petrik dipecat karena kalah lawan China. Harus menang target kitakan lolos kalau bisa empat kemenangan. Pokoknya fokus ke setiap pertandingan kita menang.

Di era Erik Tohir secara mekanisme kebawa sampai ke ASKAB sampai elite pro akademi sedikit ada perubahan, fokusnya beliau di tim nasional juga sedikit ada perubahan, dulukan biasa kita dengar tim nasional telat dapat gaji kan itu lucu. 

Tapi hal fundamental seperti itu selesai di zaman Erik Tohir, tapi memang mayoritas masyarakat kita menginginkan prestasi tekanannya berbeda.

Tahun 2002 negara sekelas German kalah tidak juara piala dunia, tahun 2006 di Berlin tidak juara, tahun 2010 ganti skuadnya mereka tetap tidak juara, nanti 2014 dia juara. Ada berapa tahun itu, dia membangun tim nasionalnya. 14 tahun dia membangun.

STY baru 5 tahun ini jalan sebenarnya programnya, cuman seperti tadi yang saya bilang tadinya satu visi cuman melenceng dan sudah tidak sejalan.

Negara sekelas German saja dengan kualitas liga yang luar biasa, membutuhkan waktu untuk juara piala dunia. Tahun 2002 kalah lawan Brazil, tahun 2006 German tuan rumah Itali yang juara, tahun 2010 Spanyol yang juara, tahun 2014 baru dia juara.

Tidak mudah membentuk tim, saya pelaku,  mantan pemain, suporter, dan manager ndk mudah.

Kesimpulan saya tadi negara besar seperti German  dia pembinaannya itu bagus, fasilitas lengkap, itu butuh waktu lebih dari 10 tahun apa lagi se-Indonesia yang masih fluktuatif.

Makanya saya bilang itu langkah yang sangat berani jangan sampai sesuai dengan apa yang saya bilang kalah jadi arang menang jadi abu, jangan sampai seperti itu yang rugi siapa ya Indonesia. 

Ini menarik sekali tadi kita berbicara soal timnas STY dan masuknya Petrick, serta bagaimana juga pertarungan dari Erik Tohir karena tidak mudah juga mengambil keputusan, artinya ini juga sudah terbrending di masyarakat bahwa STY ini membawa harapan besar bagi indonesia untuk berprestasi lebih baik. (*)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved