Wawancara Khusus

Fokus Program Masyarakat, SDK Akan Pangkas Anggaran Rapat Hotel Jika Resmi Jadi Gubernur Sulbar

SDK berencana akan menyisir anggaran program pemerintah yang dianggap tidak terlalu bersentuhan dengan masyarakat. 

Editor: Ilham Mulyawan
Tangkapan layar
Suhardi Duka saat wawancara khusus bersama Tribun Sulbar di Mamuju 

TRIBUN-SULBAR.COM - Suhardi Duka (SDK) calon gubernur Sulbar yang saat ini unggul Quick Count hitung cepat Pilkada mengungkapkan rencananya kelak jika dilantik menjadi Gubernur Sulbar.

SDK berencana akan menyisir anggaran program pemerintah yang dianggap tidak terlalu bersentuhan dengan masyarakat. 

Penyisiran anggaran setiap organisasi perangkat daerah (OPD) itu sebagai bentuk menjalankan visi misi Presiden Prabowo Subianto yang ingin anggaran pemerintah, langsung bersentuhan dengan kesejahteraan masyarakat.

SDK akan memilah, mana program yang bisa dihemat mana yang bisa dikerjakan.

Masalah sosial seperti penanganan stunting, kesehatan masyarakat, kemiskinan hingga angka putus sekolah akan menjadi perhatian serius.

Mantan bupati Mamuju dua periode itu memandang, selama ini banyak kegiatan penanganan stunting misalnya, justru tidak mengena ke masyarakat. 

Tindakan intervensi justru dilakukan dengan menggunakan anggaran buat kegiatan rapat-rapat di hotel misalnya.

Lainnya banyak digunakan untuk kegiatan seremoni. 

Sehingga ketika penggunaan APBD murni di 2025 mendatang, SDK harapkan alokasinya berupa kegiatan-kegiatan yang sudah terprogram, alias tepat sasaran menyentuh lapisan masyarakat. 

Baca juga: 5 Shio Paling Beruntung Minggu Ini, 2 - 8 Desember 2024: Kambing Prestasi Baru, Kuda Sukses Besar

Baca juga: KPU Sulbar Siapkan Rp 3 Miliar Antisipasi Sengketa Hasil Pilkada 2024 di Mahkamah Konstitusi

"Katakanlah untuk mengatasi stunting, tidak rapat-rapat di hotel. Perbaiki posyandu, karena menjaringnya ibu hamil di situ, menjaringnya anak kurang gizi di situ. Kalau posyandu bagus, cepat terdeteksi," kata SDK saat wawancara khusus dengan Tribun-Sulbar.com di kediamannya di Jl Husni Thamrin, Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat pada Senin (2/12/2024).

Dia mencontohkan saat masih menjadi bupati Mamuju hingga anggota DPR RI, pernah mengevaluasi anggaran, terutama penanganan stunting Rp1 miliar alokasi anggarannya. 

"Setelah dicek habis di hotel, habis rapat Rp900 juta. Mana yang kena stunting. Habis perjalanan dinas, apa semua, rapat pertemuan habis Rp900 juta tinggal Rp 100 juta itu untuk apa," ujarnya. 

Sedangkan ibu hamil dan anak penderita stunting itu perlu asupan gizi, vitamin, vitamin tambah darah dan lain sebagainya. 

"Mana alokasinya gak ada, itu yang harus perbaiki," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved