Wawancara Khusus
Wawancara Khusus Febrianto Wijaya: STY Dipecat Langkah Berani PSSI 4 Laga Jadi Pembuktian Patrick
Febrianto Wijaya mengatakan laga lawan australia, bahrain, Jepang dan China menjadia pembuktian kualitas Patrick Kluivert
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Dipecatnya Shin Tae Yong (STY) dari timnas Indonesia menjadi perbincangan banyak orang, apalagi seelah PSSI yang dipimpin Erick Thohir menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti.
Tribun Sulbar berkesempatan mewawancarai khusus Ketua Askab PSSI Mamuju, Febrianto Wijaya pada podcast Bincang Bola, dengan tema "STY Out, Timnas tetap All Out? di studion Tribun-Sulbar pada Kamis, (9/1/2025) lalu.
Berikut ini petikan wawancara Content Manager Tribun-Sulbar.com Ilham Mulyawan dengan Febrianto Wijaya.
Host: Apa dampak dari pemecatan STY ?
Febrianto: Ini langkah yang berani dari ketum PSSI, dan memantau langsung live streaming kurang lebih 34 menit dari ketum PSSI, awal dari pemicu itu ketika kalah melawan China. Ungkap Erik Tohir, di live streaming.
Tidak ada sepak bola yang gampang terbangun mulai dari chemistry, dan tactical. Saya kaget karena menjelang menghadapi kualifikasi piala dunia, STY tiba-tiba di pecat padahal sudah diperpanjang kontrak sampai 2027. Karena dengan waktu 1-2 bulan tim tidak akan kompak, apalagi dalam waktu dekat ini akan menghadapi Australia.
Apapun yang menjadi keputusan ketum PSSI itu pasti penuh pertimbangan, karena sudah terbiasa dan pernah memegang tim raksasa eropa. Oleh karena itu menarik kita tunggu.
Host: Pro kontra pemecatan STY, bahwa ada yang beranggapan pemecatan STY ini karena faktor kekalahan dari China beberapa Waktu lalu. STY melakukan eksperimen ada beberapa pemain diaspora yang tidak bermain di posisi aslinya, kemudian terjadi gejolak di ruang ganti. Pemain dan pelatih sudah tidak inline soal komunikasi kemudian ada pertengkaran.
Kemudian di satu sisi juga Exco PSSI Arya Sinulingga juga mengeluarkan statemen bahwasanya, banyak pemain diaspora yang berasal dari Belanda, sehingga didatangkan legend Barcelona Patrick Kluivert.
Febrianto: Pertama kita jauh dari situ jangan jadikan itu alasan, karena penerjemahkan ada. Ini sisa bagaimana standar operasional (SOP) dari tim nasional tersebut.
Banyak juga negara lain yang bukan dari bahasa yang sama tapi sukses, kalau buat saya itu statemennya kalau mau dicounter gampang aja, saya bahasa Indonesia melatih di Brazil ya saya pakai orang yang pandai bahasa Indonesia untuk berbahasa Brazil.
Tetapi menurut saya, itu hanya alasan hal lain ini mungkin hanya tactical pemicunya itu lawan China.
Baca juga: Patrick Kluivert Pakai Peci Hitam Saat Dikenalkan Sebagai Pelatih Timnas Ganti STY, Mau Pakai 4-3-3
Baca juga: Arifuddin Katta Berpulang, Anak dari Tiga Kota Sudah Tiba di Rumah Duka Majene
Tapi setau saya ketika memegang tim apapun atau membina tim apapun itu tidak pernah ingin mengintervensi tim tersebut. Saya tau betul bagaimana karakter pemain dan saya tau betul karakter menjadi pelatih.
Setau saya pelatih itu sangat senang dengan pemain bintang tapi tidak senang dengan pemain sombong. Anda pemain bintang tapi anda sombong tidak bisa bekerja secara sistem, disaat latihan bisa memperlihatkan bahwa kamu pantas masuk di starting eleven pasti kamu akan duduk.
Dari seluruh pelatih yang ada ketegasan itu pasti ada dalam dirinya. Karena dia mempunyai wilayah teritori untuk mengatur pemain-pemainnya. Kontras strategi saat melawan China itu murni memang strategi tidak ada mafia, atau apapun dibelakangnya yang akan disangkakan nanti kedepan.
Ini murni strategi dan mungkin perpisahan STY dengan PSSI itu karena tadinya pola pandangan yang sama sekarang sudah bergeser, mungkin ada perpisahan sedikit yang tidak boleh disatukan.
Host: Pemain diaspora rata-rata pemain naturalisasi yang bermain di klub eropa tim-tim luar.
Artinya kalau melihat dari komentar-komentar dari Exco PSSI bahwasanya ini faktor kepemimpinan juga. Apakah ego dari pemain diaspora ini akhirnya STY didepak ?
Febrianto: Sebenarnya ada kekeliruan Exco PSSI mengucapkan itu. Kita juga melihat backgroundnya STY. Jangan kita mengatakan bahwa squad kita mewah dan harganya selangit, ya memang pasti ada treatment yang berbeda.
Tapi kalau dikatakan bahwa STY tidak mampu untuk melaksanakan itu saya rasa tidak. Mungkin prinsipnya berbeda antara asia dan eropa. Tapi kalau dikatakan squad mewah STY pernah memimpin Korea Selatan.
Kalau dihitung secara market value itu tinggi-tinggi juga, ada Son ada siapa saja yang ada dsitu tapi toh dia mampu mengalahkan German.

Perlu kita ingat bahwa pencapaian kita di PSSI menurut saya, kita masih berjuang dan tidak pernah kita masuk di kualifikasi piala dunia yang ke tiga.
Makanya saya bilang hal ini tidak ada yang menang sesungguhnya mudah-mudahan ini bukan keputusan yang emosional kita percayalah ketum.
Host: Tidak dipungkiri memang muncul pro kontra, di satu sisi suporter berkoar-koar dimana-mana di medsos. Mereka itu mengatakan bahwasanya STY ini sudah membangun tim ini selama 5 tahun, dikontrak sejak 2019 sebelum Erick Tohir masuk sebagai pemimpin PSSI.
Febrianto: Jadi pondasi pembangunan tim ini dibangun dari hal-hal yang sepele, sebenarnya mulai dari pola makan, bahkan pemain diajari cara memakai sepatu dengan benar, kemudian juga sampai tactical basic menendang bolapun diajarkan disitu. Hingga kemudian program diaspora ini mulai digalakkan dibelakangan terakhir.
Kemudian juga kemarin ada statemen dari salah satu exco, bahwasanya faktor digantinya STY ini adalah karena pola mindset sepak bola Eropa yang dianut oleh pemain diaspora, ketimbang STY itu mindset bola Asia.
Sementara Erik Tohir pernah mengelola tim sebesar Inter Milan yang notabene merupakan tim Eropa.
Jadi mindset sepakbola Eropa ini katanya mau lebih digalakkan lagi ditimnas sehingga ditunjuklah pelatih patrick Kluivert.
Zaman STY ini anak-anak saya juga banyak dipanggil dari akademi PSM antara lain Sultan Zaky, Zaky Ashraf, Ananda Rehan,lalu Mufli Hidayat, Riki Pratama, ada mungkin banyaklah anak-anak kita menjadi bagian dari squadnya ketika anak tersebut.
Ketika anak tersebut kembali ke saya dan berbincang perubahan mindset itu ada jadi keberhasilan STY bukan hanya secara prestasi tapi secara mindset. Dia bisa mengajari anak ini bahwa dia betul-betul pesepak bola sejati itu sangat susah.
Lalu yang kedua seperti yang disebutkan tadi yaitu tactical diajarkan betul ini bagaimana cara skill, tehnik, dan perlu kita sadari juga bahwa kualitas liga kita ini masih sementara berkembang belum boleh di konver liga J league atau Korea league secara umumnya.
Tapi dari awal proses pembinaannya sudah mulai berjalan sesungguhnya. Makanya saya sebut tadi dan sedih juga. Saya juga bertanya-tanya kenapa tidak dihabiskan dua pertandingan biar kita bisa evaluasi, bahwa memang gagal kalau kita mau ukur secara prestasi.
Tapi berani juga patrick Kluivert ini, kalau dia menukangi tim nasional langsung mengambil langkah ini dengan dorongan publik. Oleh karena itu muda-mudahan sukses.
Nah kalau mengenai kultur eropa dengan asia tentu itu sangat berbeda apalagi Korea Selatan, kedisiplinannya begitu sangat tinggi sedangkan di negara benua eropa selalu mengedepankan kamu yang mengatur diri kamu, sedangkan di asia pelatih yang mengatur anak-anaknya. Rata-rata seperti itu mungkin itu terjadi karena tidak harmonisnya diruang ganti.
Host: Apakah mungkin di ruang ganti pemain diaspora ini saya cuma berasumsi saja bahwasanya mereka mungkin merasa hebat bermain di club besar secara kultur juga mungkin merasa sepak bola eropa ini baiklah ketimbang asia?
Febrianto: Mungkin boleh karena itu tadi kalau kita sepak bola asia pelatih lebih mengintervensi sampai disiplin tapi di eropakan tidak, kamu yang atur kedisiplinanmu kamu mau bagus ya kamu harus kerja.
Host: Patrick Kluivert menuai banyak pro kontra, terutama soal menganggur terakhir membela tim Adana Demirspor di liga turki pada Desember 2023, artinya ada jeda kurang lebih satu tahun ini dia tidak melatih di klub diberhentikan kontraknya sebelum masa selesai dengan prestasi hanya menang 8 laga dari 20 laga.
Kira-kira ini akan berpengaruh tidak, ini hanya melatih di level club sementara ini akan melatih timnas targetnya adalah lolos piala dunia?
Febrianto: Jadi lembaran lamanya STY ditutup dulu, jadi kita akan memulai lembaran baru.
Patrick Kluivert legenda besar tidak fair juga ketika kita langsung menilai bahwa dia gagal atau tidak baik.
Karena belum tentu dia gagal di klub atau negara lain, tinggal bagaimana nanti caranya dia bekarja apalagi tim nasional berbeda dengan klub.
Susah itu melatih tim nasional karena di setiap minggu tidak bertemu dengan pemainnya.
Berbeda dengan pelatih klub tiap hari dan tiap minggu bertemu dengan pemainnya, bangun chemistry yang baik, menyatukan frekuensi, menyatukan visi dengan baik.
Kalau pelatih timnas pemain-pemainya klub yang tidak saling kenal akan mereka bangun, mungkin pertemuan hanya satu dua minggu untuk menyatukan chemistry dan menyatukan tak tik.
Makanya saya katakan tantangan menjadi pelatih tim nasional ini sangat berat, karena sesungguhnya dia tidak punya pemain, yang punya pemain itu klub dia hanya memanggil atas nama negara.
Jadi kalau mau Patrick Kluivert buat saya, para fans sepak bola yang ada di Indonesia biarkan dia bekerja dulu, kita akan nilai. saya yakin dan percaya netizen Indonesia sudah cerdas-cerdas, terkadang kita kalah kita dipuji karena permainan yang menawan terkadang kita menang kita dicaci mainnya jelek.
Tapi kita lihat ini apakah Patrick Kluivert mampu menyajikan tontonan yang menarik buat tim nasional serta memberikan prestasi terbang tinggi buat Garuda.
Host: Selain pernah melatih di klub ternyata Patrick Kluivert pernah melatih timnas Curacao periode 2015-2016 terus menjadi karateker di 2021 dengan catatan kekalahan telak 4-0 dari Bahrain dalam liga persahabatan sehingga diberhentikan oleh pengurus federasi.
Kira-kira dengan pengalaman pernah melatih timnas Curacao ini.
kalau dibandingkan dengan timnas Indonesia, sekarang yang notabenenya squadnya sudah kita bilang cukup bagus karena rata-rata pemain diaspora semua, apakah mampu apa lagi dalam waktu dekat akan menghadapi kualifikasi piala dunia mungkin dalam kurung waktu 1 atau 2 bulan ini?
Febrianto: Kita percaya aja dulu kita positif thinking sebagai penggemar pecinta tim nasional, tidak fair juga buat Patrick Kluivert kita langsung just bahwa dia tidak baik, dengan segala ples mines ketika dia melatih, prestasinyakah atau tidak prestasi.
Walaupun kita juga harus menyadari bahwa Curriculum Vitae (CV) itu sangat penting untuk melihat histori untuk membuat positif mine untuk ini kita berdoa belum tentu dia gagal di negara lain gagal juga di negara kita. Febrianto juga mengatakan beri dia kesempatan.
Host: Kira-kira berapa laga dikasih kesempatan lalu menjelaskan bahwa masih ada 4 laga?
Febrianto : Kalau harapan kita lulus piala dunia ya 2 laga ini. Australia vs Indonesia 20, Maret, Indonesia vs Bahrain 25, Maret. Tentunya 4 laga ini menjadi penentu, tapi sekarang kita bertengger di posisi ke 2 mudah-mudahan lebih bagus dari pada posisi tersebut.
Ini langkah yang sangat berani oleh kedua belah pihak antara PSSI dan Patrick Kluivert.
Artinya Patrick Kluivert targetnya piala dunia tidak ada lagi misalnya urus pembinaan seperti dulu zamannya STY.
STY itu tidak mengurus pembinaan, tapi dia lebih adil dalam memilih tim nasional. Dia mencoba ratusan bahkan ribuan pemain yang dipanggil satu-satu untuk dilihat.
Sebenarnya untuk pembinaan kami juga tidak pernah rapat untuk menyatukan perspektif, tapi ketika kita melihat dia berani memainkan pemain muda, itu membuat motivasi lebih kepada pemain- pemain bahwa pemain timnas bukan itu saja.
Bukan pemain itu-itu saja, sampai didapatkan memang orang-orang terbaik.
Jadi biar pemain liga 4,liga 3, liga 2,dan liga 1 semuanya bisa bermimpi di zaman STY saya bisa dipanggil di tim nasional.
Host: Artinya masa STY ini banyak merangkul pemain-pemain muda pemain binaan direkrut untuk masuk di timnas?
Febrianto: Saya melihat atmosfer ini Patrick Kluivert datang dengan pemain yang sudah ada rata-rata pemain naturalisasi ini kemudian nanti akan ada pemanggilan pemain naturalisasi.
Jadi ini targetnya agak beda kalau waktu kita pikir STY 5 tahun terakhir itu dia fokus target piala dunia, target pemain-pemain muda sementara Petrik Kluivert targetnya sudah langsung piala dunia 2026 nanti.
Jika pergantian ini karena mengkhawatirkan dengan kontra strategi kita vs China bahwa kita tidak lolos piala dunia, artinya kedatangan Petrik Kluivert adalah untuk meloloskan kita ke piala dunia, inikan yang menjadi persoalan kenapa STY dipecat.
Dengan pemain yang ada kenapa kita kalah lawan Cina kan itu. Bahkan katanya kalau tidak menang lawan Arab tidak ada berbicara konferensi pers hari ini, dan dia menunggu momentum untuk menyampaikan ke publik bahwa dia ingin mencari pengganti. melihat statemen itu dan diperkuat Arya Sinulingga exco PSSI di televisi (tv) tadi malam diucapkan seperti itu, bahkan Arya mengatakan semua hal yang terbaik di tim nasional segala fasilitas kita berikan.
STY tidak diyakini meloloskan Indonesia, kedatangan Patrick bisa meloloskan Indonesia. Itu dia kalau kita bertanya apa tantangannya, ya itu tantangannya.
Host: Netizen dan suporter Indonesia banyak yang kecewa, kemudian kemarin itu saya sempat baca ini bobroknya Patrick dibuka oleh netizen.
Katanya pernah terlilit hutang judi dan pernah menjadi brand ambassador judi online. kemudian mereka mengatakan bahwa tidak pantas kalau kita dikultur Indonesia soal judi itu tidak boleh apa lagi timnas ini salah satu kebanggan kita di Indonesia sementara dipanggil pelatih ini.
Febrianto: Suara netizen itu adalah suara dewa dia bisa jadi detektif, bisa jadi teman, bisa jadi musuh.
Tidak usah terlalu jauh yang jelas kita menunggu bagaimana sepak terjangnya Patrick di tim nasional. masa lalu orang itu saya tidak just karena saya tidak kenal dia, tapi karena dia adalah toko publik, kalau memang dia pernah menjalani hal-hal tersebut, ya mungkin juga dia sudah insyaf dihal tersebut jadi kenapa tidak. Silahkan kita tunjukkan ke tim nasional kita itu aja kuncinya jadi kalau sudah bagus di tim nasional kita sudah menang lawan Australia, menang lawan Bahrain, itu semua akan hilang hal seperti itu.
Febri mengatakan kita realistis lawan Jepang walaupun kita lawan dua away, jangan sampai Petrik dipecat karena kalah lawan China. Harus menang target kitakan lolos kalau bisa empat kemenangan. Pokoknya fokus ke setiap pertandingan kita menang.
Di era Erik Tohir secara mekanisme kebawa sampai ke ASKAB sampai elite pro akademi sedikit ada perubahan, fokusnya beliau di tim nasional juga sedikit ada perubahan, dulukan biasa kita dengar tim nasional telat dapat gaji kan itu lucu.
Tapi hal fundamental seperti itu selesai di zaman Erik Tohir, tapi memang mayoritas masyarakat kita menginginkan prestasi tekanannya berbeda.
Tahun 2002 negara sekelas German kalah tidak juara piala dunia, tahun 2006 di Berlin tidak juara, tahun 2010 ganti skuadnya mereka tetap tidak juara, nanti 2014 dia juara. Ada berapa tahun itu, dia membangun tim nasionalnya. 14 tahun dia membangun.
STY baru 5 tahun ini jalan sebenarnya programnya, cuman seperti tadi yang saya bilang tadinya satu visi cuman melenceng dan sudah tidak sejalan.
Negara sekelas German saja dengan kualitas liga yang luar biasa, membutuhkan waktu untuk juara piala dunia. Tahun 2002 kalah lawan Brazil, tahun 2006 German tuan rumah Itali yang juara, tahun 2010 Spanyol yang juara, tahun 2014 baru dia juara.
Tidak mudah membentuk tim, saya pelaku, mantan pemain, suporter, dan manager ndk mudah.
Kesimpulan saya tadi negara besar seperti German dia pembinaannya itu bagus, fasilitas lengkap, itu butuh waktu lebih dari 10 tahun apa lagi se-Indonesia yang masih fluktuatif.
Makanya saya bilang itu langkah yang sangat berani jangan sampai sesuai dengan apa yang saya bilang kalah jadi arang menang jadi abu, jangan sampai seperti itu yang rugi siapa ya Indonesia.
Ini menarik sekali tadi kita berbicara soal timnas STY dan masuknya Petrick, serta bagaimana juga pertarungan dari Erik Tohir karena tidak mudah juga mengambil keputusan, artinya ini juga sudah terbrending di masyarakat bahwa STY ini membawa harapan besar bagi indonesia untuk berprestasi lebih baik. (*)
WANSUS: BPOM Mamuju Ungkap Pentingnya Cek Klik untuk Pangan Aman & Hindari Kosmetik Bahan Berbahaya |
![]() |
---|
Wansus Sutinah Suhardi: Tantangan Penanganan Gempa Saat Covid Hingga Rela Pindah Demi Kota Mamuju |
![]() |
---|
Wawancara Khusus Zulfikar Suhardi: Sulbar Kaya Spot Wisata Menarik, Butuh Pengelolaan Lebih baik |
![]() |
---|
Wawancara Khusus Arsal Aras: Dengar dan Catat Aspirasi Warga Hingga Wujudkan Mateng Kota Agropolitan |
![]() |
---|
Fokus Program Masyarakat, SDK Akan Pangkas Anggaran Rapat Hotel Jika Resmi Jadi Gubernur Sulbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.