Berita Mamuju Tengah

DPRD Mateng Panggil Pihak Terkait Imbas Warga Ancam Akan Tutup Jalan Proyek Bendungan Budong-budong

RDP tersebut menghadirkan warga Desa Tabolang, Tokoh Masyarakat serta pihak PT Brantas Abipraya selaku pelaksana pembangunan bendungan Budong-budong.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi
Masyarakat Tabolang bersama pihak terkait saat melakukan RDP di Kantor DPRD Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sejumlah warga Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng ), Sulawesi Barat (Sulbar) ancam akan menutup akses jalan utama menuju proyek pembangunan bendungan Budong-budong di Desa Salulebo, Kecamatan Topoyo.

Hal itu dilakukan dikarenakan pihak perusahaan tidak memberi kejelasan terkait perbaikan jalan dan ganti rugi pelebaran jalan yang merupakan akses utama menuju Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.

Baca juga: Kata SDK Soal Pelantikan Gubernur Diundur ke Maret 2025

Baca juga: Spot Baru di Tebing Pantai Dato, Gazebo dan Landmark Favorit Pengunjung

Merespon hal tersebut, komisi II DPRD Mamuju Tengah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Dalam RDP tersebut menghadirkan warga Desa Tabolang, tokoh masyarakat serta pihak PT Brantas Abipraya selaku pelaksana pembangunan bendungan Budong-budong.

Kepada Tribun-Sulbar.com, Minggu (5/1/2025), salah seorang perwakilan Warga Tabolang, Andi Tenri mengatakan, jika sudah dilakukan RDP namun tak menemukan kejelasan maka warga akan melakukan penutupan akses jalan utama menuju proyek bendungan tersebut.

"Dari awal adanya aktivitas pihak balai bekerja di Salule'bo kami menderita debu dan belum menerima kejelasan ganti rugi," ujarnya.

Olehnya itu ia dengan tegas meminta pihak terkait (PT Brantas Abipraya) untuk bertanggung jawab menindaklanjuti keluhan mereka.

"Jika pihak Brantas tidak memberi kejelasan kepada kami, maka kami akan menutup jalan (sementara) hingga ada penyelesaian," tegasnya.

Sementara itu, Yulius Sanusi, Ketua Komisi II DPRD Mamuju Tengah yang memimpin RDP tersebut juga mempertegas bahwa pihaknya akan melakukan RDP lanjutan untuk mendapatkan jawaban pasti dari pihak perusahaan terkait permasalahan yang di alami oleh masyarakat Desa Tabolang.

"Kami berharap ada kejelasan yang di berikan dari pihak perusahaan kepada masyarakat terkait persoalan tersebut," ujarnya.

"Sebab, pihaknya juga tidak bertanggung jawab jika warga yang ingin menutup akses jalan tersebut," kuncinya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved