Wawancara Khusus

Wawancara Khusus Zulfikar Suhardi: Sulbar Kaya Spot Wisata Menarik, Butuh Pengelolaan Lebih baik

Anggota Komisi 7 DPR RI ini bicara soal seputar potensi UMKM dan Pariwisata Lokal Berdaya Saing, Ekonomi Meningkat

Penulis: Abd Rahman | Editor: Ilham Mulyawan
abdul Rahman
Anggota DPR RI Zulfikar Suhardi saat hadir di Podcast Tribun-Sulbar.com, Rabu (25/12/2024). 

Zulfikar: Selama menjabat dua bulan sebagai Anggota DPR RI Dapil Sulbar, selama ini saya sudah berkunjung ke beberapa daerah di luar Sulbar, yakni di Palembang, Gorontalo dan beberapa daerah lainya.

Dari beberapa daerah yang saya kunjungi dengan melihat potensi wisata ada disana, dan saya melihat wisata-wisata saya kunjungi itu semua ada juga di Sulbar.

Sehingga memang di Provinsi Sulbar ini destinasi wisatanya sangat lengkap, ada Pantai Dato, ada Mamasa dan juga Kalumpang.

Apalagi wisata kuliner di enam kabupaten di Sulbar ini semuanya ada, jadi memang di Sulbar ini sangat besar potensinya.

Host  : Setelah berkunjung menyerap aspirasi masyarakat, nah yang jadi pokok permasalahan di sektor para pelaku usaha dan Pariwisata itu apa ?

Zulfikar  : Beberapa hari yang lalu saya sudah reses di Desa Tapandullu, Mamuju, yang memang daerah wisata. Jadi wisata itu erat kaitannya dengan UMKM, karena dimana ada destinasi wisata pasti pegiat usaha UMKM itu pasti cepat lebih berkembang.

UMKM menjadi salah faktor penunjang keberlangsungan sektor pariwisata, seperti di Gorontalo itu ada wisata ikan paus dan itu sangat bagus, tapi faktor pendukung disekeliling tidak ada UMKM.

Kendala di lapangan yang dirasakan oleh pegiat UMKM itu di akses permodalan, kadang-kadang mereka ingin mengembangkan usahanya tapi sulit akses permodalan.

Kemudian, masih banyak para pelaku usaha kita masih terkendala di akses pasar (marketing), produk mereka hanya laku di skop di sekitar tempat mereka jualan saja.

Host : Kemudian untuk di Sulbar sendiri yang pariwisatanya sangat banyak, mulai dari pantai, gunung-gunung kan banyak juga, tapi jangkauannya masih terbatas biasanya hanya wisatawan lokal dan untuk wisatawan mancanegara kira-kira seperti apa masukan ke pemerintah 

Zulfikar  : ya memang kalau kita mau wisatawan mancanegara masuk ke Sulbar, memang standar wisata harus tinggi, seperti sarana infrastruktur juga harus memadai, karena wisatawan dari luar Indonesia (Mancanegara) langsung memikirkan akses ke objek wisata itu seperti apa dan bagaimana mereka bisa sampai kesana.

Kalau kita bicara Kalumpang, di Kalumpang itu ada kain tenun sekomandi dan di Jakarta itu saya perkenalkan dan teman-teman disana ingin datang melihat langsung bagaimana prosesnya karena mereka tertarik.

Namun, setelah saya ceritakan ke teman-teman di DPR RI seperti apa kondisi jalan disana yang jalannya kurang bagus, kendaraan sulit mengakses jalan akhirnya mereka tidak berani. Nah itu kan contoh kecilnya, bagaimana dengan wisatawan luar negeri.

Sehingga tata kelola infrastruktur dan juga wisatanya harus benar-benar diperbaiki dengan baik. Selain itu memperhatikan kebiasaan masyarakat yang bisa menerima wisatawan. Banyak memang faktor-faktor harus diperhatikan kalau kita mau menarik datang wisatawan.

Host : ini saya kasi contoh kabupaten Mamasa itu kan berdekatan dengan Tana Toraja yang secara kultur budaya masih sama, kemudian iklim disana masih dingin, tetapi posisi yang lebih berkembang itu tanah Toraja, spot wisata sama, di Mamasa ada juga negeri di atas awan. Tapi secara promosi agak beda :

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved