Berita Mamuju
Jelang Nataru, BPBD Mamuju Tengah Imbau Masyarakat Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Olehnya itu, BPBD Kabupaten Mamuju Tengah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi ancaman bencana Hidrometeorologi.
Kepala BPBD Mateng, Sigit Dwi Hastono mengatakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi berpotensi terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem pada akhir tahun 2024.
"Hal ini sehubungan dengan meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi," kata Sigit saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Kantornya, Jl Poros Trans Sulawesi, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (13/12/2024).
Baca juga: Aliansi Masyarakat Pesisir Kepung Kantor DPRD Mamuju Tengah, Tolak Tambang Pasir
Olehnya itu, BPBD Kabupaten Mamuju Tengah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
"Apalagi ini menjelang Nataru, arus kendaraan dipastikan padat sehingga kami mengimbau kepada masyarakat khususnya yang mudik untuk berhati-hati di jalan," pungkasnya.
Adapun imbauan BPBD terhadap langkah penting perlu dilakukan yakni:
1. Waspada terhadap kondisi cuaca, selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan instansi terkait dan hindari aktivitas di area rawan banjir, longsor atau di laut jika terdapat peringatan cuaca buruk.
2. Persiapkan kebutuhan darurat, siapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan, makanan, dan perlengkapan dasar lainnya dan pastikan anggota keluarga mengetahui jalur evakuasi terdekat.
3. Periksa infrastruktur sekitar, bersihkan saluran air dari sampah untuk mencegah penyumbatan yang dapat menyebabkan banjir dan perkuat rumah atau bangunan jika terdapat potensi kerusakan akibat angin kencang.
4. Hindari aktivitas di lokasi rawan, jangan beraktivitas di lereng curam atau dekat sungai yang berpotensi meluap serta nelayan dan pelaku usaha perikanan diminta mematuhi peringatan dini terkait gelombang tinggi.
5. Lapor dengan cepat, jika terjadi tanda-tanda awal bencana, segera laporkan ke perangkat desa, pos siaga terdekat, atau BPBD Mamuju Tengah melalui Via Whatsapp nomor darurat (0851-4284-7902/BPBD)
6. Ikuti arahan Petugas, patuhi imbauan dan arahan dari pemerintah daerah serta aparat terkait untuk menghindari risiko lebih besar.
"BPBD Kabupaten Mamuju Tengah berkomitmen untuk terus memantau dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait guna memastikan keselamatan masyarakat," ujarnya.
Mengantisipasi hal - hal tak diinginkan, ia mengajak bersama-sama menghadapi akhir tahun ini dengan kesiapsiagaan dan kehati-hatian.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
Dalam Sehari 200 Pemohon Kukus PPPK Urus SKCK di Polresta Mamuju |
![]() |
---|
Pemkab Mamuju Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Sekitar Stadion Manakarra |
![]() |
---|
TOK! APBD Mateng 2026 Terpangkas, Fokus ke Kesehatan dan Pendidikan |
![]() |
---|
KUA-PPAS 2026 Disepakati, Pemkab Mateng Pastikan Anggaran Berpihak ke Rakyat |
![]() |
---|
Stok Ikan di TPI Desa Babana Mateng Berkurang, dari 4 Ton Kini Tinggal 100 Kilo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.