Berita Majene

Mahasiswa Majene Antusias Ikut Dialog Radikalisme, Ini Materinya

anak muda khususnya generasi Z dan Millenial punya posisi penting dan strategis dalam menangkal tumbuh dan berkembangnya faham radikalisme di tengah m

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Anwar Wahab
Ratusan Mahasiswa Majene ikuti dialog kepemudaan bertema "Peran Gen-Z dan Millenial Mencegah Faham Radikalisme" yang digelar di aula kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bina Bangsa Majene, (29/11/2024). 

Dalam pemaparannya, Muhammad Rifai menjelaskan aliran yang bisa merongrong kedaulatan negara dan memecah belah umat biasanya memiliki sejumlah ciri  meliputi aspek ideologi, tindakan, serta dampaknya terhadap masyarakat. 

"Faham radikal berbahaya itu bisa kita identifikasi, kita kenali dengan ciri antara lain punya keingingan menggantikan ideologi Pancasila dan UUD 1945, faham itu juga mengajarkan kebencian, anti terhadap keberagaman," kata Rifai yang juga ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Mamuju. 

Menurutnya, dalam sejarah tercatat bahwa terdapat organisasi atau faham yang sudah dilarang karena dianggap bertentangan dengan ideologi negara, Pancasila, UUD 1945, atau dapat merusak persatuan dan integritas bangsa. 

Narasumber lainnya, Muhammad, M.Si yang juga wakil dekan FISIP Hukum Unsulbar memaparkan faham radikal berbahaya tersebut punya pemahaman, mengklaim sebagai pemilik kebenaran Mutlak.

Menurut Muhammad yang juga pengurus PC-NU Majene, generasi muda penting untuk memperbanyak literasi, banyak membaca sehingga lebih lengkap, lebih komprehensif dalam memberikan penilaian.

Ia mengatakan, perbedaan pada manusia adalah sebuah keniscayaan, sehingga yang dibutuhkan adalah toleransi.

"Dulu Waktu saya prajabatan misalnya, lebih dua bulan di daerah minoritas muslim, yang menarik , yang mengantar kami dengan mobilnya ke masjid itu adalah saudara dari Nasrani, persaudaraan yang luar biasa, " kata Muhammad mengisahkan pengalamannya.

Udztads Muhammad Ihsan Zainuddin, LC, MA juga menceritakan kisah indahnya kehidupan harmoni dalam perbedaaan saat Ia menempuh kuliah di Universitas Al - Azhar, Mesir.

Kepada mahasiwa yang memenuhi aula, Ihsan berpesan agar para generasi Z dan Millenial memperbanyak membaca, memperbanyak diskusi dialog, sehingga bila menemukan sesuatu yang berbeda tidak langsung memberi cap salah atau menyimpang.

"Dengan banyak membaca pemamahaman akan lebih lengkap, tidak mudah menyalahkan orang lain yang berbeda pendapat. Sebagai manusia kita ini semua bersudara," kata Ihsan, 

Acara juga diisi dengan dialog antara peserta, para mahasiswa dengan para narasumber. Diskusi berlangsung menarik, para narasumber merespon pertanyaan para peserta, selain dengan teori juga langsung memberikan contoh bagaimana membangun sikap toleran. 

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved