Pilkada Sulbar 2024

Kemenag Mamuju Ajak Stakeholder dan Ormas Deklarasi Pilkada Damai 2024

Sehingga narasi-narasi yang terbangun bisa menyentuh ke lapisan masyarakat agar momentum pesta demokrasi tetap sejuk dan damai.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Abd Rahman
Momentum deklarasi Pilkada Damai 2024 di Kantor Kemenag Mamuju,Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (25/11/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Kantor Kementerian Agama Mamuju bersama stakeholder dan elemen masyarakat serta ormas islam dari Nahdatul Ulama (NU)  hingga Muhammadiyah di Mamuju menggelar deklarasi Pilkada Damai 2024.

Deklarasi ini untuk menjaga kondusivitas pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar secara serentak Rabu 27 November 2024 besok lusa.

Baca juga: 334 Polisi Siap Amankan Pencoblosan dan Rekapitulasi Suara di 805 TPS Pilkada Polman 2024

Baca juga: 244 Polisi Kawal Distribusi Logistik ke Ratusan TPS di Mamuju Tengah

Selain deklarasi, Kemenag Mamuju telah melangsungkan Fucos Group Discussion (FGD) dengan membahas bagaimana peran Kementerian Agama Mamuju dalam mewujudkan pilkada damai dan menciptakan kerukunan beragama.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kemenag Mamuju, Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (25/11/2024).

Kepala Kemenag Mamuju Mustafa Tangali mengatakan, kegiatan FGD dan deklarasi damai ini dilakukan mengingat Kabupaten Mamuju termasuk daerah yang zona merah.

"Karena itu kita terpanggil berdasarkan regulasi yang ada bahwa Kementerian Agama itu, sesuai dengan Perpers 83 tahun 15, bahwa tugas Kementerian Agama adalah menyelenggarakan pemerintahan, dan membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan," Ungkap Mustafa kepada Tribun-Sulbar.com.

Kata dia, Kemenag Mamuju sebagai inisiator mengundang seluruh stakeholder yang bisa mendinginkan suasana, menjelang Pilkada dan pasca pilkada. 

Sehingga narasi-narasi yang terbangun bisa menyentuh ke lapisan masyarakat agar momentum pesta demokrasi tetap sejuk dan damai.

"Khususnya toko-tokoh agama yang memberikan edukasi dan pencerahan, kepada jemaatnya, agar supaya pemilihan itu dianggap biasa, karena itu dengan FGD ini  memberikan warna perdamaian," jelasnya.

Dia menambahkan, Tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM dan Media hingga aktivis mahasiswa bisa menggaungkan bahwa Pilkada damai harus diwujudkan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved