Debat Kandidat

Debat Pilbup Mamuju, Paslon Sutinah Dinilai Tidak Nyambung dengan Konteks Ditanya Soal Digitalisasi

saat ini banyak UMKM yang kesulitan dalam mengakses bantuan dari pihak perbankan maupun pemerintah karena kurangnya tempat dan interaksi yang memadai.

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Lukman Rusdi
Sitti Sutinah Suhardi dari pasangan namor urut 1 calon bupati Mamuju dinilai tidak memaparkan sesuai konteks pertanyaan dari moderator saat debat perdana berlangsung di Ballroom Hotel Maleo Mamuju, Jl Yos Sudarso Kelurahan Binanga Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (2/11/2024) sore. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sitti Sutinah Suhardi dari pasangan namor urut 1 calon bupati Mamuju dinilai tidak memaparkan sesuai konteks pertanyaan dari moderator saat debat perdana berlangsung di Ballroom Hotel Maleo Mamuju, Jl Yos Sudarso Kelurahan Binanga Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (2/11/2024) sore.

Penilaian itu dilortarkan dari namor urut 2, Ado Mas’ud saat diberikan kesempatan oleh moderator, Imelda Adhiyanti untuk menanggapi jawaban Sitti Sutinah Suhardi terkait kesepakan paslon untuk penerapan digitalisasi terhadap sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan ekonomi kreatif serta program superti yang akan ditawarkan.

Baca juga: Pengendara Motor Lawan Arus di Belakang Pasar Sentral Majene Sering Sebabkan Kemacetan

Baca juga: Antisipasi Pelanggaran di Pilkada 2024, KPU Sulbar Gelar Simulasi Cegah Masalah di TPS

“Alhamdulillah di masa pemerintahan kami, banyak sekali bantuan untuk para UMKM yang diberikan, mular dari hulu sampai hilirnya, dari hulu kami berikan pelatihan setelah itu kami berikat bantuan untuk alat produksi mereka, dan sektor hilirnya kita bantu di pemasarannya,” kata Sitti Sutinah Suhardi.

Menanggapi hal itu, Ado Damris mengatakan bahwa apa yang disampaikan Sitti Sutinah Suhardi tidak relevan, seharusnya ia lebih lanjut menjelaskan bagaimana cara menerapkan digitalisasi untuk kemajuan UMKM.

“Yang disampaikan Sutinah, mohon maaf tadi kalau tidak saya salah tangkap tadi disampaikan bagaimana merespon dan menjalankan digitalisasi terhadap kemajuan UMKM dan yang disampaikan Ibu Tina itu apa yang telah dilakukan, maksud saya ini kurang nyambung dari pertanyaan tadi,” terang Ado Mas’ud

Disampaikan sebelumnya, digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi dalam mempromosikan produkdan mengoptimalkan anggaran promosi yang dimiliki oleh UMKM.

“Digitaliasi mampu secara efisien mempromosikan, menawarkan prodak-prodak umkm kita, sehingga ini sangat dibutuhkan dalam rangka mengifisienkan anggaran promosi terhadap UMKM kita” kata Ado Mas’ud.

Disampaikan juga, saat ini banyak UMKM yang kesulitan dalam mengakses bantuan dari pihak perbankan maupun pemerintah karena kurangnya tempat dan interaksi yang memadai.

Terakhir ia menyampaikan, jika pihak memimpin di Kabupaten Mamuju, ia berkomitmen untuk menjadikan digitalisasi sebagai alat untuk meningkatkan perekonomian. 

“Di era sekarang tentu sangat memungkin dan sangat membantu pemerintah dalam hal ini jika kami diberikan kepercayaan memimpin di Kabupaten Mamuju, maka kami dari nomo urut dua sangat bersepakat menjadikan digitalisasi sebagai sarana umtuk memaujukan perekonomian, pendapatan umkm kita di Mamuju,” tandasnya.

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved