DBD Polman

Alasan Belasan Warga Ambopadang Polman Positif DBD Dirawat di Ruang Kelas

Pasien DBD warga Desa Ambopadang ini tidur pakai velbed bencana milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Belasan pasien DBD menjalani perawatan di dalam ruang kelas di SMP 2 Tutallu, Kecamatan Tutar, Polman, Kamis (24/10/2024). 

"Mulai kemarin dipindahkan ke sini ruang kelas, sebelumnya sebagian besar pasien dirawat di Pustu, ada juga di puskesmas dan rumah sakit,"ungkapnya.

Seluruh pasien DBD yang jalani perawatan di ruang kelas SMP 2 Tutallu, berasal dari Dusun Ambopadang, Desa Ambopadang

Pemanfaatan ruang kelas di tengah pemukiman itu sebagai tempat perawatan, diharap dapat mempercepat penanganan pasien.

"Mungkin saking pedulinya pihak pemerintah dan pihak kesehatan, karena semakin bertambah pasien maka diadakan seperti ini. Untuk lebih mudah mendapat pelayanan dari pihak kesehatan, supaya cepat mendapat tindakan," ucap Ruhanuddin.

Ruhanuddin mengungkapkan, pemerintah setempat bersama pihak terkait telah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penularan virus DBD menyerang warga setempat. 

Salah satunya dengan melakukan fogging atau pengasapan serta membagikan bubuk abate.

Sementara itu penanggung jawab DBD dan Malaria Puskesmas Tutar, Masriani mengatakan, dalam sebulan terakhir tercatat 124 warga terjangkit DBD di Desa Ambopadang, Kecamatan Tutar.

103 pasien sudah dinyatakan sembuh.

Masriani juga mengatakan alasan pasien menolak jalani perawatan di rumah sakit karena enggan berpisah dengan keluarganya yang lain.

"Rata-rata pasien tidak mau dirujuk dengan alasan sudah satu keluarga kena DBD di sini," ucap Masriani.

Meski begitu, Masriani menyebut pasien yang kondisinya tidak membaik tetap dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih intensif.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved