Banjir Mamuju

Banjir Mamuju-Mamuju Tengah Rusak Infrastruktur, 63 KK Terimbas dan 1 Orang Hilang

Bencana hidrometeorologi tersebut melanda Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Istimewa
Jembatan rusak akibat banjir di Tommo, Mamuju, Senin (21/10/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Hujan deras mengguyur wilayah Sulawesi Barat pada Senin (21/10/2024) mengakibatkan banjir di sejumlah daerah. 

Bencana hidrometeorologi tersebut melanda Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).

Puluhan kepala keluarga terdampak.

Banjir juga menyebabkan terputusnya akses jalan dan jebolnya tanggul sungai, membuat beberapa wilayah terisolasi.

Baca juga: Pj Gubernur Perintahkan PUPR Sulbar Perbaiki Jembatan Ambruk di Tommo Mamuju

 Di Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, derasnya hujan membuat sungai meluap dan mengakibatkan putusnya jembatan penghubung desan.

Wilayah yang paling parah terdampak banjir meliputi Desa Leling Barat dan Leling Induk, serta Kampung Baitang, Kabe, dan Ledu. 

Selain itu, tiga orang dilaporkan hanyut akibat arus deras.

Dua di antaranya telah ditemukan, sementara satu orang masih dalam proses pencarian oleh tim penyelamat.

Di Kabupaten Mamuju Tengah, tepatnya di Kecamatan Karossa, Desa Salubiro, Dusun Bendungan, hujan deras menyebabkan Sungai Salubiro meluap hingga tanggul jebol.

Banjir ini berdampak pada 63 Kepala Keluarga (KK) dan putusnya akses jalan di Dusun Bendungan sepanjang kurang lebih 50 meter.

Plt Kepala BPBD Sulbar, Yasir Fattah, menyatakan penanganan bencana ini masih berada di bawah kendali BPBD kabupaten. 

"BPBD provinsi telah mengirimkan tim assessment ke Mamuju dan Mamuju Tengah untuk pendataan awal dan memberikan pendampingan kepada masyarakat," ujarnya, saat dihubungi pada Selasa (22/10/2024).

BPBD Kabupaten Mamuju dan Mamuju Tengah telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, mengikuti standar operasional prosedur (SOP) kebencanaan, serta melakukan kaji cepat di lokasi bencana. 

Selain itu, BPBD juga memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan kepada warga terdampak.

“Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi selalu siap siaga jika sewaktu-waktu diperlukan bantuan tambahan oleh pemerintah kabupaten,” tambah Yasir.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved