Konflik Palestina Vs Israel

Israel Kembali Berulah, Markas UNIFIL PBB Ambruk Dibuldoser, Bagaimana Nasib Para TNI di Lebanon?

Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan di sepanjang Garis Biru, garis demarkasi yang memisahkan Lebanon dari Israel telah meningkat.

Editor: Via Tribun
instagram babangnopri
TNI anggota Pasukan Perdamaian PBB di perbatasan Lebanon. 

Serangan tersebut, dilaporkan berasal dari Tank Merkava tentara Israel yang menembakkan senjatanya ke arah menara pengawas Makas Besar UNIFIL di Naqoura.

"Tembakan tersebut menghantam langsung menara tersebut dan membuatnya ambruk. Untungnya, luka yang dialami mereka tidak serius meski tetap membutuhkan perawatan di rumah sakit," dikutip dari akun X resmi UNIFIL Jumat (11/10/2024).

Belakangan, UNIFIL menyatakan dua personel pasukan perdamaian PBB yang terluka telah mendapatkan perawatan.

Satu orang di antaranya di bawa ke sebuah rumah sakit di Tyre dan seorang lainnya dirawat di Naqoura.

Selain itu, tentara Israel juga dilaporkan menembaki pos pasukan perdamaian PBB di Labbouneh.

UNIFIL menyatakan serangan tersebut menghantam pintu masuk bunker tempat Pasukan Perdamaian berlindung dan merusak kendaraan serta sistem komunikasi.

"Tentara Israel juga menembaki pos PBB 1-31 di Labbouneh yang menghantam pintu masuk bunker tempat pasukan perdamaian berlindung, serta merusak kendaraan dan sistem komunikasi. Sebuah drone tentara Israel juga terbang di atas pintu masuk bunker di dalam pos PBB," tulis UNIFIL.

Baca juga: Selama 5 Jam 360 Rudal Iran Terbang ke Israel, Ayatollah Ali Khamenei Tepati Janji Balas Zionis

Selain itu, UNIFIL juga melaporkan tentara Israel secara sengaja menembaki dan mematikan kamera-kamera pemantau posisi perimeter sehari sebelumnya.

Mereka, kata UNIFIL, juga secara sengaja menembaki pos 1-32A di Ras Naqoura di mana pertemuan tiga pihak biasanya dilakukan sebelum konflik dimulai. 

Serangan itu dilaporkan merusak penerangan dan sebuah stasiun penyiaran.

Atas kejadian itu UNIFIL mengingatkan militer Israel dan semua pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan keselamatan pasukan perdamaian dan properti PBB serta untuk menghormati perlindungan terhadap premis-premis PBB setiap saat. 

"Pasukan perdamaian UNIFIL hadir di Lebanon Selatan untuk mendukung pemulihan stabilitas di bawah mandat Dewan Keamanan," tulis UNIFIL.

"Setiap serangan sengaja ke pasukan perdamaian adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701," sambung UNIFIL.

UNIFIL juga menyatakan peningkatan konflik sepanjang Blue Line atau garis demarkasi yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan menyebabkan kerusakan yang meluas.

Kerusakan itu meluas di kota-kota dan di desa-desa di wilayah Lebanon Selatan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved