Berita Pasangkayu

Konflik Sengketa Lahan PT Letawa dan Warga Lariang Tak Mereda, Anggota DPRD Pasangkayu Bilang Begini

Meski begitu Commity Development Officer, Agus mengelak. Ia mengaku perusahaan tak melakukan aktivitas.

Penulis: Taufan | Editor: Nurhadi Hasbi
Taufan/Tribun-Sulbar.com
Anggota DPRD Pasangkayu, Arham Bustaman, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kantor DPRD Pasangkayu 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Perseteruan pihak PT Letawa dan warga Desa Lariang, Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, tak meredah.

Warga Desa Lariang akan kembali mendatangi kantor DPRD Pasangkayu, sebab menilai pihak PT Letawa mengabaikan rekomendasi hasil Rapat Dengan Pendapat (RDP) pada Selasa 3 Oktober 2024 lalu.

Adapun rekomendasi DPRD Pasangkayu atas konflik tersebut, agar kedua belah pihak menghentikan aktivitas untuk sementara di obyek lahan sengkata.

Baca juga: Warga Desa Lariang Sebut PT Letawa Cuekin Rekomendasi DPRD Pasangkayu, Tetap Penen di Lahan Sengketa

Namun, menurut warga PT Letawa abaikan rekomendasi DPRD karena baru saja kembali memaneng buah kelapa sawit di atas lahan sengketa antar perusahaan dan warga.

Sebagai bentuk perlawanan terhadap perusahaan, wargapun melakukan penanaman sawit di lahan sengketa tersebut, Rabu (9/10/2024).

Warga bahkan berusaha menduduki lahan tersebut jika PT Letawa tetap abaikan rekomendasi DPRD Pasangkayu.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Lariang sempat unjuk rasa di depan kantor DPRD Pasangkayu dilanjutkan RDP.

Hasil RDP tersebut, DPRD Pasangkayu membuat beberapa rekomendasi, di antaranya membentuk tim terpadu.

Kemudian mengosongkan aktivitas di lahan sengketa tersebut, namun hemat warga PT Letawa mengabaikan rekomendasi.

Meski begitu Commity Development Officer, Agus mengelak. Ia mengaku perusahaan tak melakukan aktivitas.

Mengenai kondisi ini, Anggota DPRD Pasangkayu, Arham Bustaman mengatakan agar kedua belah pihak tidak perlu membuat keributan.

"Kami berharap kepada kedua belah pihak untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang memancing keributan," terangnya.

Ia juga berharap kepada pihak keamanan untuk tetap siaga di lokasi, memantau perkembangan.

Menurutnya, saat ini DPRD Pasangkayu masih berupaya membuat tim terpadu untuk mengatasi masalah tersebut.

"Saat ini kami juga belum bisa jadwalkan untuk turun ke lokasi, karena rekan-rekan lain masih belum terkumpul," ujar Arham.

Ia juga mengatakan bahwa DPRD Pasangkayu siap untuk melakukan RDP ulang, atas usulan masyarakat Lariang.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved