Berita Polman

Damkar Polman Petakan 3 Wilayah Rawan Karhutlah Selama Musim Kemarau

Terdapat 12 unit armada Damkar tersebar di kecamatan padat penduduk seperti Wonomulyo satu unit.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Petugas Damkar Polman saat menangani kobaran api di lahan perkebunan warga di Kecamatan Anreapi, Polman, pasa Agustus 2023 lalu. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) petakan tiga daerah rawan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) setelah masuknya musim kemarau, Rabu (4/9/2024).

Masuknya musim kemarau dimulai pada pertengahan Agustus ini dibarengi dengan angin timur.

Baca juga: Saling Hujat di Facebook, 2 Warga Kambunong Mamuju Tengah Sepakat Damai

Baca juga: BREAKING NEWS: Raih Perak, Ramla Persembahkan Medali Pertama untuk Sulbar di PON Aceh - Sumut

Menyebabkan mudahnya kebakaran terjadi di lahan kekeringan dan hutan yang harus diwaspadai.

Tim Damkar Polman mencatat hingga September kebakaran rumah dan lahan terjadi capai 40 di lokasi berbeda.

Sementara ada tiga daerah kecamatan telah dipetakan tingkat kerawanan tinggi terjadinya Karhutlah.

"Khusus kebakaran lahan dan hutan ada tiga tingkat kerawanan tinggi yakni, Kecamatan Tutar, Bulo dan Matangnga," terang kepada UPTD Damkar Polman, Imran kepada wartawan.

Dia menjelaskan tiga daerah rawan kebakaran ini masuk dalam daerah pegunungan.

Hampir seluruh warga desa di kecamatan ini bekerja sebagai petani, lahan pertaniannya sudah berbatasan dengan hutan.

Imran menyebut hampir seluruh wilayah di Polman rawan terjadi kebakaran, baik itu di pemukiman penduduk desa dan perkotaan.

"Selama awal tahun sampai sekarang saja terjadi kebakaran baik rumah dan lahan itu sampai 40 di lokasi berbeda," lanjutnya.

Dia mengatakan kegiatan pencegahan Karhutlah sendiri yakni sosialisasi pencegahan dini ke masyarakat.

Adapun himbauan harus ditaati masyarakat yakni, dilarang membuka lahan dengan cara membakar.

Menghindari agar tidak membuat api unggun di daerah lahan yang kering dan mudah terbakar.

"Tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat, apalagi sekarang ini kering, kemarau," lanjutnya.

Dia menambahkan petugas Damkar Polman siaga selama 24 jam secara beregu bergantian menunggu laporan kebakaran.

Terdapat 12 unit armada Damkar tersebar di kecamatan padat penduduk seperti Wonomulyo satu unit.

Kemudian di Kecamatan Campalagian dua unit Damkar, dan Tinambung terdapat satu unit.

"Secara keseluruhan ada 12 armada Damkar, kalau Polewali, Binuang ada tersedia di gedung PSC," ungkapnya.

Pembagian mobil armada Damkar tersebut, kata Imran sudah dapat mengantisipasi kebakaran.

Imran menambahkan warga yang melaporkan terjadinya kebakaran harus melengkapi alamat lokasi kejadian.

Mulai dari nama dusun atau kelurahan, nama jalan, desa hingga kecamatan, agar mempermudah tim menuju lokasi kejadian.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved