BPSDM Sulbar

BPSDM Sulbar Resmi Tutup Pelatihan Kepemimpinan Pengawas, Siapkan Pemimpin Muda Berkualitas

Muhammad Idris menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang berkualitas.

Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Suandi
Sekprov Muhammad Idris (tengah) saat foto bersama usai penutupan PKP yang dilaksanakan BPSDM Sulbar di Marasa Corner, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Senin (2/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan ke IV lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) secara resmi ditutup oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulbar.

Acara penutupan digelar di Marasa Corner, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Mamuju, pada Senin (2/9/2024).

Baca juga: Panitia Siapkan Seribu Lebih Kursi di Momen Pelantikan Anggota DPRD Mamuju Tengah

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Desak Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Hentikan Program Tanam Pisang dan Sukun

Penutupan PKP ini dihadiri oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar Muhammad Idris, Kepala BPSDM Farid Wajdi, serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sulbar.

Sebanyak 39 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai OPD di Pemprov Sulbar telah mengikuti PKP selama empat bulan.

Muhammad Idris menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang berkualitas.

"Mereka adalah pimpinan masa depan yang harus kita persiapkan sejak dini agar menjadi leader yang mumpuni. Pelatihan ini fokus pada pengembangan kepemimpinan, bukan sekadar teknis," kata Idris.

Lebih lanjut, Idris menambahkan bahwa pelatihan ini menekankan pada pengembangan kompetensi yang dibutuhkan seorang pemimpin, seperti kemampuan memandu arah, membangun kolaborasi, dan memenuhi berbagai kebutuhan organisasi.

"Penting bagi Sulbar untuk mempersiapkan tenaga-tenaga muda yang lebih baik dari pendahulunya," tambah Idris.

Di sisi lain, Kepala BPSDM Sulbar, Farid Wajdi, menegaskan bahwa para ASN yang mengikuti PKP diharapkan mampu memimpin unit kerja mereka dengan baik.

"Selama 900 jam dalam empat bulan, mereka dibekali ilmu dan pengalaman oleh para Widyaiswara. Tujuannya adalah agar mereka mampu membuat perubahan yang berdampak," ujar Farid.

Farid juga menekankan pentingnya kemampuan ASN dalam merancang program-program yang memiliki efek nyata bagi masyarakat.

Menurutnya, pelatihan ini dirancang untuk memastikan bahwa para peserta memiliki kemampuan untuk menghasilkan program yang berdampak.

"Dengan pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa mereka memiliki ilmu untuk menciptakan program-program yang membawa perubahan positif, terutama di level eselon IV," tutup Farid.

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved