Berita Majene

Cerita Dani Asal Bandung Jual Umbul-umbul di Majene Demi Cuan

Umbul-umbul yang dijual berupa pernak pernik kantor, berkaitan kemerdekaan gantungan, dan bendera merah putih.

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Anwar Wahab
Penjual umbul-umbul Dani saat ditemui di standnya di Jl. Poros Majene-Mamuju, Lingkungan Pasangrahan Kelurahan, Pangali-Ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Kamis (25/7/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAJENE - Cerita Dani penjual musiman asal Bandung rela jauh-jauh sampai ke Majene hanya untuk menjual umbul-umbul di Jalan Trans Sulawesi.

Menjelang bulan kemerdekan Indonesia, di Majene biasanya identik penggunaan pernak-pernik yang berkaitan dengan pesan-pesan kemerdekaan.

Baca juga: Penampakan WC Jorok Rumah Sakit Pratama Wonomulyo

Baca juga: BREAKING NEWS: Ayah di Kalukku Mamuju Rudapaksa Anak Kandungnya yang Masih Berusia 13 Tahun

Sehingga tidak mengherankan, jika setiap tahun pedagang pernak-pernik hiasan yang berkaitan dengan Kemerdekaan di Bumi Assamalewuang ini selalu menjamur.

Seperti yang terjadi di Majene puluhan titik penjualan umbul-umbul sudah bertebaran di pinggir jalan kota Majene.

Salah satu penjual umbul-umbul Dani mengaku rela jauh-jauh dari Bandung untuk menjual umbul-umbul di Bumi Assamalewuang julukan Majene tersebut.

Menurut Dani, dirinya tiap tahun ke Kota Majene untuk menjual umbul-umbul, ia rela nyewa kos tinggalkan keluarga untuk sementara waktu dan tinggal selama sebulan di Majene demi mendapatkan cuan.

"Sebulan sebelum masuk Agustus saya sudah ada di Majene"kata Dani saat ditemui Tribun Sulbar.com di Lokasi

Lebih lanjut ia mengatakan tekatnya untuk menjual Umbul-umbul di Mejene sudah matang, lantaran dirinya hanyalah seorang petugas pabrik, menurutnya menjual umbul-umbul dalam sebulan lebih dapat cuan.

Keuntungan yang didapatkan Dani dalam sebulan menjual umbul-umbul capai Rp 15 juta sampai Rp 20 juta.

Umbul-umbul yang dijual berupa pernak pernik kantor, berkaitan kemerdekaan gantungan, dan bendera merah putih.

"Inikan musiman jadi cuman satu kali setahun ke sini tapi biasanya hasilnya puluhan juta"lanjutnya 

Ia menambahkan dirinya mengaku memilih Kota Majene setiap tahunnya dikarenakan Majene jarang penjual umbul-umbul, dan kebanyakan orang luar datang untuk menjual.

Menurutnya Di kota-kota yang ada di luar sana sebulan sebelum Agustus sudah fuul penjual, hanya di Mejene memasuki bulan Juli masih sepi penjual umbul-umbul.

Ia mengaku rela ambil bambu di Majene hanya untuk menjual umbul-umbul tersebut, ia senang lantaran di Majene fasilitas bambu tidak dibeli.

"Bambu-bambu ini kami konfirmasi ke warga dan teman-teman di sini, dan itu tidak dibeli melainkan geratis, kalau di luar Kota jelas dibeli"lanjutnya 

Ia menambahkan dirinya rela menunggu dari pagi hingga malam hanya demi menjual umbul-umbul.

Ia berharap semoga tahun ini penjualan umbul-umbul miliknya capai target.

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab 

Sumber: Antara
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved