Berita Mamuju

Update Harga Ayam Potong di Mamuju Jelang Idul Adha

Yusuf menjelaskan harga yang ditawarkan saat ini sama seperti harga sebelumnya belum ada kenaikan

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Ilham Mulyawan
Lukman Rusdi/Tribun-Sulbar.com
Ayam Potong di pasar Mamuju 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Jelang hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah harga ayam potong di Pasar Lama, Jl Jendral Hertasning Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat stabil, Selasa (11/6/2024) siang.

Pantauan Tribun-Sulbar.com pada Selasa (11/6/2024) tidak terjadi kenaikan harga jelang hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah yang jatuh pada Senin (17/6/2024) mendatang.

Hal tersebut disampaikan salah seorang penjual, Yusuf (18) kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (11/6/2024) siang

Yusuf menjelaskan harga yang ditawarkan saat ini sama seperti harga sebelumnya.

“Kalau harganya sama dengan 2 bulan terakhir ini, tidak ada peubahan,” jelas Yusuf kepada Tribun-Sulbar.com.

Ia mengatakan kenaiakan harga mulai terlihat itu saat sudah dekat dengan hari H lebaran.

Baca juga: Dukung Unjuk Rasa Santun, Warga di Majene Imbau Massa Demo Tak Lagi Bakar Ban Sesak Nafas ki

Baca juga: Eks Kadishub Mamuju Dituntut 5 Tahun Penjara, Penasihat Hukum Tak Sependapat JPU Kerugian Rp1,5 M

“Biasa itu ada kenaikan harga Rp2 ribu kalau sudah mines 3 hari sebelum lebaran,” ungkapnya.

Diketahui harga ayam potong dengan bobot 1,2 kilogram itu Rp35 ribu.

Kemudian untuk bobot 2,2 kilogram di harga Rp65 ribu.

Kemudian untuk ukuran jumbo dengan bobot 2,5 kilogram diharga Rp 70 ribu.

Yusuf juga mengaku, saat ini terjadi penurunan minat beli masyarakat Mamuju.

“Satu bulan terakhir ini memang sepi, hanya 3-4 ekor saja perhari, kalau ramai pembeli itu biasa sampai 20 ekor penjualan dalam sehari” ucap Yusuf.

Ia tidak menjelaskan lebih jauh penyebab rendahnya minat beli ayam potong tersebut.

“Ya mungkin saja ada di tempat-tempat tertentu yang jual ayam nya jauh lebih murah, bisa saja. Akhirnya orang-orang semua kesitu kan,” jelasnya.

Kemudian ia juga mengaku, hanya di moment-moment tertentu saja, penjualan bisa laku banyak.

“Ya paling kalau ada acara nikahan, di waktu-waktu itu saja banyak penjualan banyak,” tutupnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved