Berita Internasional
Iran vs Israel, Akademisi Hubungan Internasional Unsulbar Sebut Rupiah Bisa Melemah
Konflik dikhawatirkan meluas dan berdampak serius ke sejumlah negara di luar kawasan Timur Tengah, seperti Indonesia.
Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR. COM, MAJENE,- Eskalasi konflik di Timur Tengah dipastikan semakin memanas, setelah Republik Islam Iran melakukan serangkaian serangan bersenjata ke Israel, Minggu, (14/4/2024).
Konflik dikhawatirkan meluas dan berdampak serius ke sejumlah negara di luar kawasan Timur Tengah, seperti Indonesia.
Baca juga: Iran Serang Israel, Kedutaan Sebut Bentuk Pembelaan Diri Usai Diplomat di Suriah Diserang Zionis
Dosen Hubungan Internasional (HI) Unsulbar, Muhammad Sajidin, M.Si menerangkan, konflik di Timur Tengah dapat berdampak serius ke negara luar kawasan khususnya di bidang keuangan, pangan dan energi.
Menurutnya, Iran dan Israel punya kekuatan nuklir yang signifikan sehingga apabila konflik berlanjut, perang nuklir dapat saja terjadi.
"Israel didukung oleh AS dan sejumlah negara barat, tapi harus diingat juga , Iran juga mendapat sokongan dari kekuatan dunia seperti Rusia serta kelompok proxy nya di berbagai negara," kata Sajidin kepada Tribun Sulbar.com saat ditemui di rumahnya Minggu, (14/4/2024).
Selain Dosen Unsulbar, Sajidin juga merupakan alumni magister Kajian Ketahanan Nasional di Universitas Indonesia ( UI ) Jakarta.
Dalam risetnya, Sajidin mengkhawatirkan nilai tukar rupiah terus melemah akibat perang di Timur Tengah. Akibatnya harga pangan dunia juga meningkat.
"Sejumlah komoditas pangan kita ini masih di impor, seperti gandum, beras, sehingga apabila konflik, perang itu terus membesar, dapat berpengaruh ke mana - mana," ungkap Sajidin.
Sajidin menyarankan pemerintah Indonesia terus melakukan antisipasi untuk menjamin ketersediaan pangan tercukupi, daya beli masyarakat juga tetap terjaga sehingga walaupun misalnya terjadi perang lebih besar, kebutuhan primer pangan masyarakat secara umum tetap terpenuhi.
Secara politik, Indonesia kata Sajidin mengingatkan bahwa konstitusi Indonesia di UUD NRI 1945 menegaskan bahwa negara Indonesia memiliki visi untuk menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi.
Menurutnya, akar masalah timur tengah yakni penguasaan Palestina oleh Israel harus diselesaikan dengan tetap mendorong solusi dua negara.
"Amanat konstitusi kita bahwa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial, kemerdekaan Palestina tetap menjadi fokus perjuangan diplomasi," tambahnya.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Anwar Wahab
Pemimpin Umat Katolik Sedunia Wafat, Paus Fransiskus Berpulang di Usia 88 Tahun |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Subianto Siap Bantu Pemulihan Myanmar dan Thailand, Ikut Berduka atas Bencana Gempa |
![]() |
---|
Bus Jemaah Umrah Indonesia Terbakar di Jeddah, 6 Orang Tewas termasuk Anggota DPRD dan Dokter |
![]() |
---|
RS Indonesia di Gaza Jadi Sasaran Rudal Israel, Warga Palestina Tewas, 13 WNI Dinyatakan Aman |
![]() |
---|
Intelijen Gagal, Israel Luluh Lantak Diserang Hamas, 313 Orang Tewas, Palestina Waspada Perang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.