Kisah "Ladunni" Hafidz dan Qari Legendaris Shalawat Tarhim Dapat 5 Ijazah Sekaligus dari Al Azhar

Kiai Syawir adalah Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Dakwah dan Tilawah Tamalakko-Jagong, Pangkep, Sulsel.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Nurhadi Hasbi
istimewa
Kiai Syawir Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Dakwah dan Tilawah Tamalakko-Jagong, Pangkep, Sulsel, mendapat lima ijazah sekaligus dari Al Azhar Kairo 

Tiga puluh tahun terakhir, Kiai Syawir jadi juri MTQ atau STQ level nasional, regional, nasional hingga internasional.
Syawir tak kuasa mengungkapkan syukur dan bahagianya. Kenapa?

Selain ikut pendidikan khusus lima mata kuliah Islam dengan beasiswa, dapat lima syahadah, Kiai Syawir juga akan menunaikan umrah Syawal 1445 H dan wisata religi di Arab Saudi selama dua pekan.

Kiai Syawir adalah Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Dakwah dan Tilawah Tamalakko-Jagong, Pangkep, Sulsel. Penerima lima ijazah sekaligus dari Al Azhar Kairo
Kiai Syawir adalah Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Dakwah dan Tilawah Tamalakko-Jagong, Pangkep, Sulsel. Penerima lima ijazah sekaligus dari Al Azhar Kairo (istimewa)

Lima mata kuliah khusus dengan ijazah keilmuan spesifik; pertama pengembangan keterampilan bahasa Arab, ijazah kedua insight global dai sesuai tuntutan zaman, materi ketiga membongkar pemikiran ekstrimisme, sesi keempat keterampilan dalam berfatwa, dan sesi kelima hukum tilawah al-Quran dan tajwid.

Syawir Dahlan, peserta tertua 62 tahun, menyebutkan selama 2 bulan menyelesaikan 5 kegiatan daurah:

Daurah pagi: 2 pekan pertama: Tanmiyah Maharah Lugawiyah, 2 pekan kedua: I'dad ad-Da'iyah a-Mu'shir, 2 pekan ketiga: Tafkik al-Fikr al-Muthatharrif, 2 pekan keempat: Maharat al-Bahts wal Ifta' Daurah Siang: Selama 4 pekan: Tahsinul Qiraah wat Tajwid.

"Yang membuat kami lebih bersyukur 90 persen program itu dilaksanakan di bulan Ramadan, hingga kami bisa tarwih, tahajjud, mendaras hafalan, sekaligus menyaksikan langsung sistem pendidikan dan toleransi beragama di Mesir," ujarnya.

Program ini sepenuhnya atas inisiatif Yayasan Lazis Asfa (Assalam fil Alamin) Jakarta.

Ini adalah lembaga nirlaba berbasis di Jakarta. Pendirinya antara lain, Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo.

Biaya tiket pulang pergi, akomodasi selama pendidikan, biaya pendidikan, hingga uang saku, dan biaya perjalanan umrah, sepenuhnya jadi tanggungan yayasan ASFA.

"Bagi saya, Beliau itu (Syafruddin) adalah malaikat berkah, atau siapapun yang ikut membiayainya, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan mereka," ujar Kiai Syawir.

Sebagia ungkapan terima kasih, dia dan peserta lain mencatat semua pengeluaran selama periode daurah.

"Mulai dari pembelian air minum, kecap, tomat buah, tambahan makanan pribadi, ongkos ziarah dan lainnya."

Dikatakan, hingga Senin (8/4/2024) malam, nota pengeluaran mereka sudah 20 juta pound Mesir. Satu Pound Mesir setara Rp334.

Baginya, selama ikut program daurah takhassus di Azhar, dia banyak memperoleh pengalaman spiritual personal.

Kiai Syawir menggambarkan, awalnya dia canggung dan percaya ada lembaga yang mengkongkosi mereka selama di Mesir.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved