Berita Sulbar
Usai Takandeang, Tim Geologi Kementerian ESDM Kini Selidiki Logam Tanah Jarang di Rantedoda dan Taan
“Untuk kegiatan prospeksi LTJ di daerah Rante Doda dan Taan ini akan dilaksanakan pada akhir Februari dan Juni tahun ini,” ujar Dzil.
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Tim Teknis Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI) Dzil Mulki Heditama, Iwan Nursahan dan Dadi Mulyadi temui kepada Dinas ESDM Sulawesi Barat, Rabu (31/1/2024).
Tim Teknis Badan Geologi Kementerian ESDM RI menyerahkan secara simbolis Laporan Akhir Prospeksi Logam Tanah Jarang (LTJ) dengan metode pengeboran dangkal di daerah Takandeang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju.
Sesuai surat tugas mereka terima, kata Dzil Mulki Heditama pihaknya melakukan koordinasi penyelidikan umum LTJ dengan metode geologi dan geokimia di daerah Rante Doda dan Taan, Kecamatna Tapalang, Kabupaten Mamuju.
“Jadi kami saat ini baru melakukan koordinasi lebih awal dengan instansi terkait dan pemerintah daerah dalam rangka kegiatan penyelidikan umum dengan lokasi yang berbeda dari sebelumnya. Akan tetapi masih di Kabupaten Mamuju,” ungkapnya.
Sebagai informasi tambahan, pada 2023 Badan Geologi telah melakukan kegiatan prospeksi LTJ dengan metode pengeboran dangkal untuk mengetahui kondisi bawah permukaan mengenai batuan pembawa LTJ dan juga lapukannya, terutama pada formasi batuan gunung api adang sebagai formasi batuan pembawa logam.
“Untuk kegiatan prospeksi LTJ di daerah Rante Doda dan Taan ini akan dilaksanakan pada akhir Februari dan Juni tahun ini,” ujar Dzil.
Dalam sari laporan akhirnya diuraikan pengayaan LTJ pada sampel batuan tertinggi dengan kadar 3.346,2 ppm dan pada pengayaan LTJ untuk tanah diketahui kadar tertinggi yakni 6.012,32 ppm.
“Saat ini kami telah mengusulkan untuk dijadikan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) LTJ. Dan ini untuk pertama kali ada WIUP LTJ di Indonesia,” pungkasnya.
Kepala Dinas ESDM Sulbar, Mohammad Ali Chandra menyambut baik rencana Badan Geologi yang akan melakukan penyelidikan umum LTJ lanjutan pada daerah Rante Doda dan Taan di Kabupaten Mamuju.
“Sejak adanya informasi hasil kegiatan prospeksi penyelidikan umum mineral LTJ di Takandeang, kami terus melakukan pengayaan informasi tersebut secara teknis. Kami berharap dengan kegiatan lanjutan pada lokasi yang lain ini, nanti akan memberikan tambahan data bagi Pemerintah Provinsi Sulbar,” tegas Ali Chandra.
Dalam diskusi dengan Tim Teknis Badan Geologi Kementerian ESDM dan Bidang Geologi Dinas ESDM Sulbar, diketahui dengan adanya usulan WIUP LTJ yang diusulkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM.
Pemerintah provinsi, kata Ali Chandra akan mempersiapkan beberapa hal penting lainnya, antara lain akan segera dilakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, khususnya dalam rancangan pembahasan RTRW provinsi.
“Dalam waktu dekat ini kami mendapatkan undangan terkait dengan RTRW. Untuk WIUP LTJ, kami akan segera lakukan koordinasi dengan instansi terkait,” pungkasnya. (*)
berita sulbar
Desa Takandeang
Desa Rantedoda
Desa Taan
logam tanah jarang
Sulawesi Barat
Kementerian ESDM
Mohammad Ali Chandra
Perangkat Desa Majene Diberi Rp967 Juta Khusus Tambahan Penghasilan |
![]() |
---|
Rp352,8 Juta Disalurkan Pemprov Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan 3.000 Nelayan Sulbar |
![]() |
---|
79 KK Miskin Ekstrem di Desa Tasokko Mateng Masing-masing Diberi Rp2 Juta dari Pemprov |
![]() |
---|
Pemprov Sulbar Kucurkan Rp967 Juta untuk Tambahan Penghasilan Perangkat Desa di Majene |
![]() |
---|
Dana PUPR Rp291 Miliar ke Sulbar, Perbaikan Jembatan Karema Mamuju Rp27 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.