Berita Polman
Kasihan, Pasien Lumpuh di RSUD Hajja Andi Depu Polman Dibopong Karena Tak Dipinjami Kursi Roda
Rudi menilai pihak rumah sakit tidak memiliki rasa kemanusiaan tidak memberikan pelayanan yang baik kepada pasien.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Seorang pasien lanjut usia (Lansia) bernama Mahmud (56) harus dibopong saat masuk di RSUD Hajja Andi Depu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Kamis (4/1/2024).
Pasien dari Desa Puccadi, Kecamatan Luyo, Polman ini menderita lumpuh.
Ia diantar keluarganya ke Poli Saraf di gedung belakang rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Sebelumnya berada di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), pasien ini tidak mendapat kursi roda.
Hal itu disampaikan salah satu keluarga pasien bernama Muh Rudi yang menyesalkan pelayanan ini.
Rudi pun bersama keluarga lainnya memilih membopong pasien menuju gedung Poli Saraf.
"Tadi ada satu kosong kursi roda di UGD, tapi tidak mau dipinjamkan karena alasan tinggal satu," terang Rudi saat dikonfirmasi wartawan.
"Saya sudah sampaikan, pinjam untuk antar saja ke Poli Saraf, setelah itu baru dikembalikan, pihak UGD tidak mau pinjamkan," lanjutnya.
Rudi menilai pihak rumah sakit tidak memiliki rasa kemanusiaan tidak memberikan pelayanan yang baik kepada pasien.
Ia mengaku heran dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.
Menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polman telah memberikan anggaran besar untuk rumah sakit.
"Sangat kasian masyarakat Polman yang sudah mengabdi sama pemerintah dan taat bayar pajak, namun disia-siakan oleh hal yang sangat kecil," ungkapnya.
Sementara itu salah satu humas RSUD Hajja Andi Depu, Supriadi mengatakan sempat mencarikan kursi roda bagi pasien ini.
Supriadi mengatakan pegawai sempat meminta kepada keluarga pasien untuk menunggu sebentar.
"Kejadiannya itu pukul 10.00 tadi pagi, sempat diminta duduk dulu di kursi, sembari dicarikan kursi roda," ungkap Supriadi saat dikonfirmasi terpisah.
Ia mengaku sempat bertanya kepada keluarga pasien saat melihat Mahmud dibopong.
Supriadi lalu menganjurkan untuk menuggu sembari mencari kursi roda untuk pasien tersebut.
Pihak keluarga pasien tidak sempat menuggu, dan memutuskan untuk membopong.
Diakui Supriadi saat ini memang pasien membludak, dan sedikit kesulitan mencari kursi roda.
"Keluarga pasien sempat bilang tidak usah nanti kami bopong, sempat dicarikan kursi roda, karena setiap ruangan itu ada kursi roda, memang pasien ini sempat membludak," ungkapnya.
Disebutkan persoalan kursi roda tidak ada hubungannya terhadap pasien kelas satu, dua, dan tiga, sejak adanya program UHC.
Semua pasien berhak mendapatkan pelayanan yang maksimal setelah adanya program UHC ini.
Ia juga menyampaikan ada nomor layanan pengaduan rumah sakit, bisa disampaikan melalui pesan.
"Jangan juga langsung diviralkan di sosial media, kalau ada keluhan bisa menghubungi nomor 082193826791," ungkapnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Warga Lepas Blokade Jalan Usai SMKN Paku Polman Cabut Aturan Bayar untuk Ambil Ijazah |
![]() |
---|
Polisi Datangi Lokasi Penutupan Akses Jalan SMKN Paku Polman, Gegara Biaya Rp150 Ribu Ambil Ijazah |
![]() |
---|
KOHATI Nilai Sidang Etik Tak Adil, Oknum Polisi Polman Diduga Hamili Perempuan Tanpa Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Warga Alu Demo Tuntut Bupati Polman Perbaikan Jalan Rusak 18 Km |
![]() |
---|
Kasus Baku Pukul Antar Pemuda di Pambusuang Polman Didamaikan di Kantor Polisi, Berawal Dendam Lama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.