Sampah Majene

DLHK Majene Kewalahan Atasi Sampah, Gaji Honorer dan Utang Solar Belum Dibayar

Kabid Kebersihan DLHK Majene Andi Suardi mengatakan ada tujuh armada truk yang beroperasi.

Penulis: Juita Mammis | Editor: Munawwarah Ahmad
Juita Mammis/Tribun-Sulbar.com
Sampah menumpuk di depan pintu Lapangan Bola Basket di Jl Gatot Subroto, Lingkungan Battayang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (22/12/2023) pagi. 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAJENE - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kewalahan menghadapi sampah di Kota Majene.

Kabid Kebersihan DLHK Majene Andi Suardi mengatakan ada tujuh armada truk yang beroperasi.

Lima Kontainer sampah ditempatkan di RSUD Majene, Pasar Sentral Majene, lingkungan Linomaloga, Pemakaman rumah raja-raja dan BPMP.

Setiap kontainer penampungan sampah ketika sudah penuh baru diangkut oleh petugas kebersihan DLHK.

Armada sampah milik Pemkab Majene ini sudah tua.

Selain kendala honor, DLHK Majene punya utang solar belum terbayarkan di Pertamina Rp 30 juta.

Sedangkan gaji triwulan honorer belum dibayarkan sisa satu bulan tahun 2023.

Honorer kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) sebanyak 60 orang.

"Mulai dari penyapu jalan, pengangkut sampah, pembersih drainase, dan tempat pembuangan sampah (TPA)," kata Andi Suardi saat ditemui Tribun-Sulbar.com diruang kerjanya, Rabu (27/12/2023) pagi.

Gaji untuk honorer kebersihan perbulan sebanyak Rp 1 juta per orang.

Sedangkan pembayaran iuran sebanyak Rp 5 ribu per langganan sampah rumah tangga.

Namun, iuran pelanggan di setor ke KASDA bukan DLHK yang kelola," kata Suardi saat ditemui di ruang kerjanya.

Suardi menyebut sampah sebanyak 25 ton per bulan diangkut ke TPA.

Sampah diangkut ke TPA diratakan, ditimbun dengan tanah mengunakan Buldoser.

Setiap lingkungan berbeda armadanya pengangkut sampahnya.

Seperti, ada khusus lingkungan Lembang, Tanjungbatu sampai pusat pertokoan Majene, Pasar Sentral Majene, dan mulai Lingkungan Rangas sampai Luaor.

Lokasi pembuangan sampah berada di lingkungan Moloku, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene.

Suardi mengatakan kendala saat ini alat berat ekskavator dan buldoser di TPA rusak.

"Untuk mengatasi yaitu sewa alat berat di Dinas Bina Marga seharga Rp 10 juta dalam seminggu," tuturnya.

Sudah kurang lebih dua bulan alat berat rusak di TPA.

Suardi pun sudah menyampaikan ke bupati agar tambahan armada pengangkut sampah.

"Karna penduduk Majene semakin banyak," tutup Andi Suardi.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved