UT Majene

Melalui Konsep Pendidikan Jarak Jauh, UT Majene Siap Bantu Tingkatkan Kualifikasi Guru di Polman

Dengan demikian, UT bersiap mendorong pemenuhan kebutuhan guru dengan kualifikasi yang dipersyaratkan oleh pemerintah.

|
Editor: Ilham Mulyawan
UT Majene
Kegiatan Sosprom UT Majene di Polman, UT Majene ajak guru Pendidikan Anak usia dini untuk menjadi bagian dari UT Majene 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Universitas Terbuka (UT) Majene melaksanakan Sosialisasi dan Promosi (Sosprom) di Disperindagkop-UKM Polewali Mandar, dan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Polewali Mandar, Rabu (7/12/2023) lalu.

Direktur UT Majene, Anfas mengatakan sebagai institusi pendidikan terkemuka, UT berupaya mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di berbagai lini, mulai pemerintahan hingga dunia pendidikan.

Anfas menuturkan proyeksi kebutuhan guru di masa mendatang semakin meningkat.

Dengan demikian, UT bersiap mendorong pemenuhan kebutuhan guru dengan kualifikasi yang dipersyaratkan oleh pemerintah.

Para guru Pendidikan Anak Usia Dini mengikuti giat Sosprom UT Majene
Para guru Pendidikan Anak Usia Dini mengikuti giat Sosprom UT Majene

"Melalui konsep pendidikan jarak jauh dan fleksibilitas yang dimiliki, Universitas Terbuka memberi kesempatan, baik bagi staf di instansi pemerintah maupun tenaga pendidik, agar dapat berkuliah tanpa harus meninggalkan kewajiban di kantor atau sekolah," ujar Anfas.

Dengan sejumlah pilihan perkuliahan yang beragam, seperti perkuliahan tanpa tatap muka (Tutorial Online), atau tatap muka baik secara langsung maupun daring.

UT kata Anfas, siap memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk berkuliah tanpa mengesampingkan tugas utama di tempat kerja.

"UT juga telah memiliki layanan perkuliahan dalam bentuk Tutorial Webinar (tatap muka secara daring dengan menggunakan aplikasi Teams), untuk tetap mengakomodir keinginan mahasiswa yang menyukai perkuliahan dengan berinteraksi secara langsung dalam ruang kelas," tambahnya.

Tak terkecuali di level pendidikan Taman Kana-kanak.

Berdasarkan database di ikatan guru TK tersebut, lebih dari 500 guru PAUD wilayah Polewali Mandar masih berijazah SMA.

Hal ini tentu menghambat sertifikasi guru dan turut berdampak pada upaya peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh di jenjang anak usia dini.

"Secara khusus bagi guru TK yang telah mengikuti diklat berjenjang dan dengan pengabdian yang lama, UT membuka peluang untuk berkuliah di UT dengan masa studi yang relatif singkat dibanding dengan pendaftar reguler," terangnya lagi.

Oleh karena itu, dengan melanjutkan studi di UT, semua pegawai diharapkan memiliki ijazah S-1 dalam 3 atau 4 tahun ke depan.

Hal ini sejalan undang-undang nomor 20 tahun 2023, yang mengisyaratkan penghapusan tenaga honorer paling lambat Desember 2024.

Dengan demikian, staf di instansi pemerintah harus membekali diri dengan ijazah yang dipersyaratkan. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved