Penyakit Campak Polman

14 Warga di Patampanua Polman Terserang Penyakit Campak, Dinkes Tetapkan Kejadian Luar Biasa

Menurutnya sudah ada 14 kasus ditemukan dan dinyatakan KLB sesuai kriteria kejadian luar biasa

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Abd Rahman
AI Gemini
CAMPAK POLMAN - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Polman ada 14 kasus campak menyerang warga Desa Patampanua dalam beberapa pekan terakhir. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak, Rabu (1/10/2025).

Menyusul banyaknya kasus campak atau morbili terjadi di wilayah Kecamatan Matakali.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Polman ada 14 kasus campak menyerang warga Desa Patampanua dalam beberapa pekan terakhir.

Penyakit campak ini menyerang anak dan remaja mulai umur 9 bulan hingga umur 16 tahun.

Baca juga: 1.300 UMKM Unjuk Potensi di Shopee Jagoan UMKM, Hadiah Modal Rp1 Miliar

Baca juga: Dana Pusat Rp330 Miliar Dipangkas Gubernur SDK Tetap Pertahankan TPP ASN

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Polman, dr Gunadil membenarkan adanya kasus KLB campak di wilayah kerja Puskesmas Matakali yakni Desa Patampanua. 

Menurutnya sudah ada 14 kasus ditemukan dan dinyatakan KLB sesuai kriteria kejadian luar biasa. 

"Saat ini sudah berlangsung penanggulangan yang dikenal dengan istilah Outbreak Response Immunization (ORI) campak," kata dr Gunadil kepada wartawan.

Dia menyebut penanganan diberikan berupa pemberian imunisasi campak mulai umur 9 bulan sampai 16 tahun.

Sesuai hasil survei cepat komunitas (SCK) yang dilakukan Puskesmas Matakali. 

Pemberian imunisasi massal ini kolaborasi antara Dinkes Polman, dengan melibatkan lintas sektor.

"Program imunisasi massal yang dilaksanakan ini untuk mencegah penyebaran penyakit campak," terang dr Gunadil.

Sementara itu, kepala Dinkes Polman, dr Mustaman akan memasifkan sosialisasi ke masyarakat terkait upaya penanggulangan.

Termasuk imunisasi campak di wilayah yang telah dinyatakan KLB. Karena rata rata yang terpapar campak ini diduga belum diimunisasi.

"Kami sudah turun kelapangan melakukan penyuluhan dan imunisasi, teman teman puskesmas dan Dinkes sementara di lapangan antisipasi semakin banyaknya kasus campak," kata dr Mustaman.

Ia menambahkan, campak merupakan penyakit menular yang sebenarnya dapat dicegah melalui imunisasi. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved