Stunting Sulbar

Puncak Bonus Demografi Sulbar 11 Tahun Lagi, BKKBN Dorong Percepatan Penurunan Stunting

BKKBN diprediksi akhir batas bonus demografi di Sulbar yaitu 2034. Untuk itu kata Hasto, BKKBN harus gerak cepat menurunkan angka stunting.

Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Suandi
Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN RI, saat ditemui dalam rapat koordinasi percepatan penurunan stunting Sulbar di Ballroom Grand Maleo Hotel & Convention Jl Yos Sudarso, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Kamis, (30/11/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Puncak bonus demografi di Sulawesi Barat (Sulbar) akan terjadi pada 2034.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo dalam rapat koordinasi percepatan penurunan stunting Sulbar di Ballroom Grand Maleo Hotel & Convention Jl Yos Sudarso, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Kamis, (30/11/2023).

Menurutnya, berdasarkan data BKKBN diprediksi akhir batas bonus demografi di Sulbar yaitu 2034.
Untuk itu kata Hasto, BKKBN harus gerak cepat menurunkan angka stunting.

Lanjut Hasto, waktu untuk menurunkan stunting sebelum batas akhir bonus demografi yaitu 11 tahun.

"Jangan sampai bonus demografi diisi anak-anak stunting," bebernya.

Rata-rata trend penurunan stunting di Indonesia dari tahun ke tahun yaitu 2013-2019 rata-rata 1,3 persen per tahun dan 2019-2021 1,6 persen per tahun.

Pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia berada dibawah angka 14 persen.

Sehingga, dibutuhkan penurunan 3,8 persen per tahun.
Saat ini, Sulbar urutan kedua dengan stunting tertinggi di Indonesia dengan angka 35 persen.

Hal tersebut berbanding lurus dengan balita pendek di Sulbar urutan kedua dibawah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sama halnya dengan angka kematian ibu, dari data BKKBN tahun 2022, dari 1000 ibu hamil di Sulbar 274 diantaranya meninggal dunia.

Sementara untuk angka kematian bayi di Sulbar 2022, dari 1000 bayi 29,21 diantaranya meninggal dunia.

Sehingga langkah yang diambil untuk mengatasi hal tersebut yaitu memantau anak yang baru lahir setiap harinya.

Dimana berdasarkan hitungan, setiap harinya 70-80 bayi lahir di Sulbar.

Maksimal bayi beresiko stunting dengan panjang badan dibawah 48 Senti meter maksimal 20 bayi per hari.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved