Pemadaman Listrik

PLN Jadwalkan Pemadam Listrik Setiap Hari di Polman hingga Pasangkayu Sampai Desember

jadwal pemadaman listrik sudah dilakukan sejak awal September 2023 karena adanya defisit dari sistem pembangkit listrik terkait musim kemarau.

|
Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Abd Rahman
Manager PLN UP3 Mamuju Manihar Hutajulu saat ditemui di kantornya Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (13/10/2023) 

TRIBUN-SULBAR, MAMUJU - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mamuju, akan menjadwalkan pemadaman listrik di wilayah Sulbar selama musim kekeringan atau El Nino.

Jadwal pemadaman listrik ini dilakukan karena debit air berkurang di sumber pembangkit listrik atau PLTA.

Manager UP3 PLN Mamuju Manihar Hutajulu mengatakan, jadwal pemadaman listrik sudah dilakukan sejak awal September 2023 karena adanya defisit dari sistem pembangkit listrik terkait musim kemarau.

"Pemadaman listrik terjadwal setiap hari, kita sudah mulai pada September 2023 hingga sekarang ini,"Manihar saat ditemui Tribun-Sulbar.com, di Kantornya Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Jumat, (13/10/2023).

Manihar menyatakan, jika melihat informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca panas ini akan berlangsung sampai Desember 2023, sehingga jadwal pemadaman listrik bergilir itu akan sampai di bulan Desember.

Namun Manihar, sangat berharap kekeringanini tidak sampai dengan Desember sehingga kondisi kelistrikan kembali normal atau tidak ada lagi jadwal pemadaman bergilir.

"Kalau dari BMKG informasi yang kami dapat mudah mudahan di bulan Desember cuaca sudah mendekati normal. (Jadwal padam sampai Desember)," ungkapnya.

Lanjuta Manihar, sebelumnya debit air di Mamasa yang mengalir ke PLTA Bakaru Pinrang itu sebanyak 83,2 meter kubit per detik.

Sementara sekarang dengan adanya kekeringan ini sejak awal September 2023 debit air itu turun menjadi 58,66 meter kubit per detik.

"Jadi yang tadinya kapasitas kemampuan kita 126 Megawatt (Mw), sekarang itu turun sampai di 60 sampai 50 Mw, kita memang mengalami defisit," ujar dia.

Sehingga Manihar berharap, kondisi ini bisa dipahami seluruh lapisan masyarakat dan memohon maaf karena adanya pemadaman listrik bergilir yang dilakukan secara bergilir.

"Kami memohon maaf kepada masyarakat (pelanggan), karena kekeringan ini memang murni dari alama," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved