Pilpres 2024

Anies Tak akan Lanjutkan Program Jokowi? Presiden Klaim Dapat Bocoran BIN: Saya Tahu Dalamnya Partai

Pihak Anies Baswedan menegaskan akan melakukan perbaikan pada program Joko Widodo (Jokowi), bagaimana respons Presiden?

Editor: Via Tribun
Istimewa
Potret Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Bacapres Partai Nasdem Anies Baswedan. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Bacapres Partai Nasdem Anies Baswedan menujukkan sinyal tak akan meneruskan semua program yang telah dimulai oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam 10 tahun kepemimpinannya.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara Anies, Sudirman Said yang menekankan pentingnya perbaikan di beberapa hal.

Sementara itu, ditemui di kesempatan berbeda, Jokowi sempat menggaungkan pentingnya memilih suksesor sebagai Presiden mendatang.

Sang kepala negara mengaku mendapat informasi dari Badan Intelijen Negara (BIN) mengenai pergerakan partai dan tujuan mereka.

Baca juga: Resmi Berpasangan? Baliho Prabowo-Gibran Tersebar di NTT, Anak Jokowi Tanggapi soal Jadi Cawapres

Sudirman Said menegaskan bahwa pergantian kepemimpinan harus disertai dengan perbaikan program pemerintah.

"Bapak Joko Widodo akan selesai pada waktunya Oktober tahun depan. Karena itu siapa pun yang hadir harus menyajikan perbaikan. Harus," ucap Sudirman dalam jumpa pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023).

"Kalau hanya menyampaikan 'Saya meneruskan yang kemarin', apa gunanya pemilu? Pemilu adalah kesempatan terbaik untuk menghadirkan kebaruan. Energinya baru, pikirannya baru, programnya baru, tapi dengan tetap menghargai apa yang presiden capai sebagai bangsa selama ini," kata dia.

Sudirman Said saat ditemui di Kantor BP BUMD DKI Jakarta, Balai Kota, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023).
Sudirman Said saat ditemui di Kantor BP BUMD DKI Jakarta, Balai Kota, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023). (Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga)

Baca juga: Pesan Damai Gerindra, Prabowo Tegaskan Ganjar dan Anies Bukan Lawan Politik, Muzani: Mereka Sahabat

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pembaruan merupakan suatu kebutuhan yang "bukan karena ingin melawan yang sekarang".

Ia mengatakan, Koalisi Perubahan memandang bahwa suksesi kepemimpinan merupakan soal change and continuity (perubahan dan keberlanjutan).

Dalam menyusun rencana program kerja, Anies disebut membuat matriks 4 kategori, yaitu kebijakan yang baik dan dapat dilanjutkan, kebijakan yang perlu dikoreksi, kebijakan yang perlu dibatalkan, dan kebijakan yang betul-betul tawaran baru.

"Tidak ada pikiran sama sekali untuk membubarkan apa yang sudah dicapai, tapi juga tidak pas kalau kita hanya mengatakan meneruskan apa yang ada," ucap Sudirman.

Narasi keberlanjutan total dari program Presiden Jokowi ini menjadi langgam narasi yang digaungkan kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, dua sosok yang digadang-gadang akan maju pada Pilpres 2024 dan menjadi kompetitor Anies.

Ganjar, misalnya, dalam perayaan puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno mengaku akan melanjutkan program mercusuar Jokowi seperti pemindahan ibu kota negara dan kebijakan hilirisasi.

Narasi keberlanjutan itu ia dengungkan di hadapan kader dam simpatisan PDI-P guna mengajak mereka memenangkan partai politik besutan Megawati Soekarnoputri itu untuk kali ketiga secara berturut-turut.

Sementara itu, Prabowo lebih terang-terangan untuk menjadi versi lanjutan Jokowi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved