Berita Mamuju Tengah

4 Perusahaan Sawit Diduga Perusak Habitat Buaya di Mateng Tak Indahkan Hasil Rapat soal Penangkaran

Keterlibatan empat perusahaan sawit ini karena keberadaannya diduga salah satu penyebab rusaknya habitat buaya.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
Samsul Bachri/Tribun-Sulbar.com
Puluhan buaya di penangkaran di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong, Mamuju Tengah berjemur, Minggu (27/8/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Pengelola penangkaran buaya di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong, Mamuju Tengah, Rusli sebut empat perusahaan tak indahkan hasil rapat.

Menurut Rusli, Pemda dan BBKSDA Sulsel telah melakukan rapat dan melibatkan empat perusahaan sawit di Mamuju Tengah.

Keterlibatan empat perusahaan sawit ini karena keberadaannya diduga salah satu penyebab rusaknya habitat buaya.

"Sudah rapat pak, dan saat itu perusahaan setuju untuk memberikan kontribusi, " kata Rusli saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (29/8/2023).

Lanjut Rusli, empat perusahaan sawit yakni PT Triniti, Global, WKSM dan Surya Raya Lestari hadir pada saat rapat.

"Waktu rapat itu mereka setuju, makanya kami buatkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB)," terang Rusli.

Kata Rusli, dalam RAB tersebut, selain pakan, biaya pemeliharaan juga sudah termasuk didalamnya sehingga menghasilkan nominal Rp 4.800.000.

"Itu nominal kontribusi masing-masing perusahaan, " ujarnya.

Bahkan kata ia, itu sudah dikurangi dari nominal normal.

Rusli merinci, dalam sekali makan sebanyak 38 buaya menghabiskan hingga 70 ekor ayam.

"Jika dikalikan dengan harga ayam Rp 70.000 jadi dalam sekali makan, menghabiskan biaya sebesar Rp 4.900.000," sebutnya.

"Kalau ditotal dalam sebulan menghabiskan biaya sebesar Rp 24 juta dengan waktu makan lima kali sebulan, " tuturnya.

Ia katakan, sudah lebih dari dua bulan usai rapat, namun baru satu perusahaan yang memberikan bantuan biaya.

"Baru PT Triniti pak, itu pun Rp 700.000, sangat jauh dari nominal RAB tertuang di proposal yakni senilai Rp 4.800.000," imbuhnya.

Ia berharap pemerintah, BBKSDA serta instansi terkait dan perusahaan dapat memeberikan solusi.

"Apalagi kondisi saat ini musim kemarau, tentu meraka butuh asupan makanan yang teratur," pungkasnya.

Tribun-Sulbar.com, sudah dilakukan konfirmasi ke perusahaan terkait hal ini namun belum memberikan respon.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved