Penangkaran Buaya Mateng

Sepi Pengunjung, Pengelola Penangkaran di Mamuju Tengah Pakai Uang Pribadi untuk Pakan Buaya

Namun sejak beberapa bulan terkahir ini pengunjung sepi, sumbangan juga berkurang.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Ilham Mulyawan
Tribun Sulbar / Syamsul Bachri
Penangkaran buaya di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong, Mamuju Tengah, tampung 28 ekor buaya mulai dari ukuran 1 meter hingga 5 meter. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - "Akhir-akhir ini sepi pak, bahkan kadang tidak ada pengunjung sama sekali, " Kata pengelola penangkaran buaya di Mamuju Tengah, Rusli saat ditemui di lokasi penangakaran Dusun Babana Timur Desa Babana Utara, Senin (28/8/2023).

Rusli menuturkan, buaya di penangkaran seringkali tak diberi makan, lantaran pengelola semakin kesulitan biaya pakan, akibat jumlah pengunjung terus menurun.

Alhasil, jadwal makan puluhan buaya di penangkaran tidak menentu.

Baca juga: Pengelola Penangkaran Kewalahan Penuhi Pakan, 36 Ekor Buaya di Mamuju Tengah Akan Dilepas?

Bahkan pihak pengelola terpaksa harus menguras kantong pribadi untuk biaya pakan.

Kata Rusli, sebelumnya dalam sebulan pengelola dapat mengumpulkan uang sebesar Rp 500 ribu sumbangan dari para pengunjung.

Namun sejak beberapa bulan terkahir ini pengunjung sepi, sumbangan juga berkurang.

"Dulu agak lumayan pak, bisa dapat Rp500 ribu dalam sebulan, tapi sekarang sudah sangat kurang sekali bahkan tidak ada," keluhnya.

"Biaya pribadi (pengelola) pak, daripada buaya tidak makan, kita belikan ayam potong sesuai kemampuan, " tutur Rusli.

Selain menggunakan dana pribadi, hewan ternak warga yang mati juga terkadang dibawa ke penangkaran untuk dijadikan makanan buaya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved