Buaya Mamuju Tengah

Pengelola Penangkaran Kewalahan Penuhi Pakan, 36 Ekor Buaya di Mamuju Tengah Akan Dilepas?

Pelepasan puluhan buaya ini sudah dua kali direncanakan oleh pengelola dengan permasalahan sulitnya pemenuhan biaya pakan.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
Samsul Bachri/Tribun-Sulbar.com
Puluhan buaya di penangkaran di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong, Mamuju Tengah berjemur, Minggu (27/8/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Puluhan buaya dalam penangkaran di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong, Mamuju Tengah, terancam kembali dilepasliarkan.

Hal ini disampaikan pengelola penangkaran, Rusli saat ditemui dilokasi penangkaran Dusun Babana Utara, Desa Babana, Minggu (27/8/2023).

Menurutnya, pengelola sudah kewalahan memenuhi kebutuhan pakan.

Baca juga: WASPADA! Buaya Kelaparan Sering Berkeliaran di Pemukiman Warga Mamuju Tengah

Sehingga direncanakan akan kembali dilepaskan ke alam.

Diketahui, saat ini sebanyak 36 ekor buaya di penangkaran.

Mulai dari ukuran kecil, sedang hingga buaya berukuran lima meter berada di penangkaran tersebut.

Pelepasan puluhan buaya ini sudah dua kali direncanakan oleh pengelola dengan permasalahan sulitnya pemenuhan biaya pakan.

"Sebelunya juga sudah direncanakan akhir tahun lalu, tapi saat itu langsung direspon oleh pemerintah kabupaten dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) untuk mencari solusi, sehingga rencana itu dibatalkan, " Kata Rusli saat ditemui di penangkaran Dusun Babana Utara Desa Babana, Minggu (27/8/2023).

Buaya ukuran 3 meter yang masuki tambak nelayan di Mamuju Tengah
Buaya ukuran 3 meter yang masuki tambak nelayan di Mamuju Tengah (ist)

Lanjut Rusli, bahkan pemerintah dan BBKSDA serta perusahaan kelapa sawit telah melakukan rapat untuk berkolaborasi menaggulangi biaya pakan.

"Dari hasil rapat, sesuai surat yang ditandatangani Sekretaris Daerah dan Dinas Lingkungan Hidup Mamuju Tengah, nominal dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 4.800 ribu per bulan untuk biaya pakan dan perawatan buaya, " Terang Rusli.

Namun, kata Rusli sejauh ini sudah beberapa bulan, baru satu perusahaan sawit yang telah memberikan sumbangan, yakni PT Triniti.

"Baru Triniti, itupun hanya sebesar Rp 700 ribu jauh dari surat hasil rapat, " imbuh Rusli.

Ia berharap pemerintah dan pihak terkait serius menangani permasalahan ini.

"Permasalahan pakan ini sudah lama, jika tidak diseriusi, kami akan melepas buaya tersebut kembali ke habitatnya," pungkasnya.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved