Berita Regional

Nama Nyoman dan Ketut Terancam Punah di Bali, I Wayan Koster Salahkan Program KB 2 Anak

Gubernur Bali I Wayan Koster mempersoalkan nama Ketut dan Nyoman yang kini terancam punah.

Editor: Via Tribun
Tribun Bali/ Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster. Wayan Koster menyampaikan keprihatinan atas langkanya nama Nyoman dan Ketut di Bali. 

Koster saat itu menegaskan, nama yang dia sebut sebagai warisan leluhur itu bisa punah jika pemerintah tak turun tangan.

"Ini merupakan peringatan serius, kalau tidak dilakukan upaya nyata nama Ketut (dan Nyoman) terancam punah," ujar dia.

Baca juga: Paskibraka Sulbar Dijanji Liburan ke Bali dan Uang Saku Rp 1.5 Juta

Berapa jumlah anak bernama Nyoman dan Ketut?

Koster menyebutkan, berdasarkan data Pemerintah Provinsi Bali, jumlah penduduk di Pulau Dewata sebanyak 4,3 juta di tahun 2022.

Jumlah anak dan siswa setingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Pertama yang menggunakan nama Bali ada 595.931 orang.

Nama Putu, Wayan, dan Gede sebagai anak pertama tercatat sebanyak 233.013 atau sekitar 39 persen.

Disusul kemudian nama anak kedua yaitu Made, Kadek, dan Nengah sebesar 36 persen atau 215.731 orang.

Nama anak ketiga dan keempat jumlahnya lebih kecil.

Untuk nama Komang dan Nyoman ada sekitar 109.198 anak atau sekitar 18 persen.

Terakhir, nama Ketut atau anak keempat hanya 6 persen, sebanyak 37.389 orang.

"Jadi kecil sekali yang Ketut ini," kata Koster.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Nama Nyoman dan Ketut Disebut Terancam Punah di Bali..."

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved