Berita Regional
Nama Nyoman dan Ketut Terancam Punah di Bali, I Wayan Koster Salahkan Program KB 2 Anak
Gubernur Bali I Wayan Koster mempersoalkan nama Ketut dan Nyoman yang kini terancam punah.
TRIBUN-SULBAR.COM - Gubernur Bali I Wayan Koster mengungkapkan keprihatinan atas tergerusnya tradisi warisan leluhur Bali.
Hal ini terkait mulai langkanya nama Nyoman dan Ketut yang biasa disematkan untuk anak ketiga dan keempat.
Untuk mengatasi hal ini, Koster akan melonggarkan aturan KB dua anak dan memberi insentif untuk pendidikan anak-anak tersebut.
Baca juga: Rugi Rp 4 Juta, Suyanto Ikhlas Truk Bawangnya Viral Dijarah Warga Ponorogo, Tolak Kompensasi Bupati
"Nanti saya akan memberikan insentif program Ketut dan Nyoman. Ditanggung nanti sekolahnya, dikasi insentif (pendidikan) untuk Nyoman dan Ketut," kata Koster di Buleleng, Bali, Senin (21/8/2023).
Menurutnya, program pengendalian penduduk dengan dua anak dapat mengancam stabilitas Bali.
Dia pun menyinggung beberapa negara yang mengalami krisis populasi.
"Kalau defisit penduduk siapa yang mau diajak mebanjar, diajak megambel, diajak ngelawar dan ke pura," katanya.
Baca juga: Yakin Bayinya Tak Tertukar, Dian Minta Siti Rawat Anak Layaknya Putra Kandung, Tes DNA Jadi Penentu
Sebagai informasi, Nyoman adalah nama yang digunakan untuk anak ketiga di Bali.
Sedangkan Ketut biasanya disematkan pada nama anak keempat.
Sebelumnya, Koster menilai, salah satu penyebab minimnya anak bernama Ketut adalah karena program Keluarga Berencana dengan aturan dua anak.
"Jadi kita diberikan warisan oleh leluhur kita. Kita kok rusak dengan KB dua anak," kata dia saat sidang paripurna ke-23 di Kantor DPRD Bali, Rabu (18/6/2023).
Gubernur Bali mengaku telah berbicara dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) supaya memberi kelonggaran warga.
Dia pun secara resmi telah mengeluarkan aturan Instruksi Gubernur Bali Nomor 1545 Tahun 2019 tentang Sosialisasi Program Keluarga Berencana Krama Bali.
"Maka saya di Bali tidak mengizinkan KB dua anak. KB hidup yang berkualitas, rencanakan saja mau dua, tiga, empat, lima, enam anak, tapi dari satu ibu," katanya Koster.
"Sekarang kalau lihat anak-anak menabuh seka (gamelan) itu, (saat disuruh) angkat tangan yang namanya Nyoman sudah sedikit, coba angkat (tangan) yang namanya Ketut, enggak ada lagi."
| Viral Anak Lindas Ayah hingga Tewas dan Tabrak Sekretaris Desa di Pariaman, Mengamuk saat Ditangkap |
|
|---|
| Geger 2 Harimau Jaga Jasad Pekerja Hutan di Pelalawan Riau, Tiga Kali Aksi Penyelamatan Gagal |
|
|---|
| Brigadir Ade Kurniawan sempat Foto Bareng sebelum Bunuh Bayinya, Ibu Syok Lihat Anak Sudah Membiru |
|
|---|
| Fakta Mengejutkan Kasus Brigadir Ade Kurniawan Cekik Bayi Usia 2 Bulan, Status Asli DJP Terkuak |
|
|---|
| Guru Bahasa Arab Terciduk Ikut Pesta Seks Gay di Jakarta Selatan, Berikut Fakta-Faktanya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/df-nfgvn-fm-n.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.