Tewas Gantung Diri

Warga Mamasa Ditemukan Gantung Diri di Pohon, Keluarga Ungkap Kelainan dan Sosok Korban Semasa Hidup

S diketahui merupakan warga Desa Pasapa Mambu, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, ditemukan gantung diri pakai sarung.

|
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
Hamsah Sabir/Tribun-Sulbar.com
Suasana di lokasi ditemukan S (40) tewas gantung diri, di Desa Pasapa Mambu, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Keluarga S (40) pria paruh baya di Mamasa, yang ditemukan tewas gantung diri di pohon ceritakan sosok korban.

S diketahui merupakan warga Desa Pasapa Mambu, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, ditemukan gantung diri pakai sarung.

Menurut pihak keluarga, korban merupakan sosok pribadi yang baik.

Semasa hidupnya ia tak pernah bermasalah dengan keluarga.

Bahkan menurut pengakuan keluarga, korban sosok pendiam.

Pihak keluarga korban tidak mengetahui motif sehingga S rela mengakhiri hidupnya dengan cara sadis.

"Ini yang tidak ditahu Pak, apa motifnya karena ini korban orang baik sekali," ungkap Kepala Desa Pasapa Mambu, Karrang, kepada Tribun-Sulbar.com, Senin, (21/8/2023).

Menurutnya, ia dan korban merupakan hubungan keluarga dekat.

"Ini korban om saya Pak, sepupu dua kalinya mama ku," katanya.

Sehari sebelum korban ditemukan tewas gantung diri, kata dia, pihak keluarga melihat korban lain - lain.

"Mungkin itu juga tanda - tandanya, karena korban memang sejak kemarin lain," ujar Karrang.

Ia menyebutkan, korban memang murni bunuh diri.

Sebelumnya diberitakan, kronologi pria berinisial S (40) ditemukan tewas gantung diri di Desa Pasapa Mambu, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa.

Kepala Desa Pasapa Mambu, Karrang, mengatakan, sebelum korban ditemukan tewas gantung diri dipihon, saudara korban bernama Maggesa' melihatnya berjalan menuju hutan.

Tak berselang lama, Maggesa' mengikuti korban ke hutan tak jauh dari pemukiman warga.

Di hutan saudaranya kehilangan jejak.

"Ini korban kuat memang jalan karena badanya juga besar," jelas Kades, kepada Tribun-Sulbar.com, Senin, (21/8/2023) sekira pukul 08:45 Wita.

Awalnya kata dia, Kades pulang dari kecamatan melakukan kegiatan masih rangkaian perayaan HUT ke -78 RI.

Sekira pukul 16:00 Wita ia (Kades), tiba di rukahnya. Warga kemudian menanyakan keberadaan korban.

"Saya pulang dari kecamatan, ada yang tanyakan, dan saya bilang kenapa kah dia, dijawab itu warga bilang dicari i," jelasnya.

Karena waktu sudah menuju malam, ia kemudian memerintahkan untuk mencari korban.

Warga langsung berpencar mencari korban ke hutan.

Menurutnya, setelah proses pencarian dilakukan bersama warga, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kata Kades, korban ditemukan sekira pukul 19:37 Wita.

"Korban ditemukan dengan posisi tergantung di atas pohon menggunakan sarung," ungkap Karrang.

Korban pertama ditemukan warga bernama Joni dan Kades sendiri.

"Kita kan berpencar, dan saya sama kak ini Joni, dia yang liat duluan baru saya," jelasnya.

Menurutnya, ia dan korban merupakan hubungan keluarga.

"Ini korban om saya juga Pak, karena di desa kami itu keluarga semua," katanya.

Saat ditemukan, ia kemudian menghubungi Babinsa dan Bhabinkamtibmas melaporkan insiden tersebut.

Saat Babinsa dan Bhabinkamtibmas datang kata Karrang, Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab korban rela mengakhiri hidupnya sendiri.

"Itu yang kami tidak tauk Pak, karena ini korban pendiam dan orang baik," kata Kades.

Bahkan, menurutnya korban sebelumnya sehat dan tidak punya masalah.

Karena itu kata dia, pihak keluarga tidak mengetahui motif korban rela mengakhiri hidupnya.

Namun kata dia, pihak keluarga telah sepakat dan menandatangani surat bersama kepolisian untuk disemayamkan.

"Tadi malam keluarga sudah sepakat dan ada surat ditanda tangani," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Hamsah Sabir

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved