BPOM Mamuju Sebut 1 Produk Wasila Mengandung Senyawa Kimia Dilarang di Kosmetik

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menanggapi laporan terkait dugaan produk kosmetik palsu milik brand Wasila.

Beredar isu di media sosial kosmetik Wasila sempat viral beberapa bulan terakhir karena diduga telah menjual produk berbahaya.

Menanggapi hal itu, BPOM Mamuju meluruskan isu-isu yang berkembang di media sosial baik Facebook dan Instagram.

Kepala BPOM Mamuju Suliyanto menyatakan,  Wasila ini adalah produk pelaku usaha yang terdaftar BPOM atau memiliki legalitas.

"Wasila ini salah satu pelaku usaha kosmetik yang sudah terdaftar BPOM, jadi bukan ilegal yah tapi dia ada legalitas," ungkap Suliyanto saat hadir di podcast Tribun-Sulbar.com, Selasa (15/8/2023).

Namun kata dia, meskipun sudah mendapatkan izin legal, pengawasan BPOM terus dilakukan untuk produk kosmetik tersebut memastikan produk aman.

Akan tetapi setelah dilakukan pengawasan dan uji sampel ternyata ditemukan produk kosmetik jenis night cream mengandung hidrokuinon atau senyawa kimia dilarang penggunaannya di kosmetik.

"Hidrokuinon ini adalah obat yang memang secara legal dipakai untuk pengobatan (pemutih), efeknya untuk mencerahkan kulit, tapi jika dipakai terus menerus membuat kulit iritasi," ujarnya.

Lanjut Suliyanto, dari hasil temuan itu pemilik kosmetik Wasila ini dipanggil oleh BPOM Mamuju pada 14 Juli 2023 lalu untuk dimintai klarifikaki.

Setelah dilakukan klarifikaski pemilik kosmetik wasila bersedia memusnahkan produk jenis Nigth Cream yang mengandung hidrokuinon tersebut.

"Dia sudah diberikan surat peringatan untuk tidak diedar lagi, nigth cream yang dimusnahkan sebanyak 949 pot,"ungkapnya.

Dia menambahkan,hidrokuinon itu memang kerap ditambahkan dalam kosmetik atau nigth cream untuk pemutih.

"Dari pengalaman kami yah, hidrokuinon itu memang sering ditambahkan untuk cream pemutih," bebernya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman