Petani Kesulitan Air

Petani di Mamuju Tengah Terpaksa Pakai Sumur Bor, Kesulitan Air

Hal tersebut disebabkan beberapa pekan terakhir wilayah Mamuju Tengah dilanda musim kemarau.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Syamsul Bachri
Petani sawah di Desa Kuo Kecamatan Pangale, Mamuju Tengah terpaksa gunakan mesin pompa menyedot air sumur untuk pengairan sawah. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Puluhan hektar lahan persawahan di Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Mamuju Tengah kekeringan.

Hal tersebut disebabkan beberapa pekan terakhir wilayah Mamuju Tengah dilanda musim kemarau.

Para petani mengaku kesulitan mengolah lahan persawahan mereka.

Salah seorang petani sawah, Heri mengaku kondisi demikian terjadi hampir setiap tahun.

"Kondisi ini hampir setiap tahun, antara bulan Juli dan Agustus, " Ujar Heri kepada Tribun-Sulbar.com, Minggu (6/8/2023).

Akibatnya lahan persawahn mengalami kekeringan sehingga para petani kesulitan untuk mengolah lahan.

Menurut Heri, untuk menyiasati kondisi tersebut para petani memakai air sumur untuk mengairi sawah mereka.

"Kita terpaksa pakai air sumur bor, meski harus mengeluarkan biaya tambahan, " Tuturnya.

Sementara kata Heri, biaya dikeluarkan untuk mengairi sawar dengan pompa sumur bor capaiĀ  jutaan rupiah.

"Mahal juga pak ongkosnya sampai jutaan belum termasuk biaya bajak, tanam dan pemeliharaan, " Terangnya.

Sebagai petani sawah tadah hujan, ia berharap kondisi dapat stabil agar biaya dikeluarkan tidak terlalu besar.

"Kita harapkan kondisi segera stabil agar ongkos dikeluarkan dapat di minimalisir, " Pungkasnya.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved