Pemuda Keren

Kenalkan Muhammad Rifai Pemuda Mamuju Raih Penghargaan Internasional

Muhammad Rifai Sahida (25) pendiri Garis Hitam Project merupakan satu-satunya asal Indonesia dari 12 penerima penghargaan bergengsi tersebut.

|
Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Muhammad Rifai Sahida
Muhammad Rifai Sahida, pemuda asal Mamuju, Sulawesi Barat penerima penghargaan internasional Messenger of Peace heroes (MoP). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - World Organization of the Scout Movement (WOSM) memberikan penghargaan kepada 12 pemuda luar biasa di tahun 2022. 

Muhammad Rifai Sahida (25) pendiri Garis Hitam Project merupakan satu-satunya asal Indonesia dari 12 penerima penghargaan bergengsi tersebut.

Adapun 11 penerima lainnya ialah Carolina Arrieta asal Costa Rica, Johnlhoid Narag asal Philipina, Karnav Rastogi asal India, Mohammad Hammoud asal Libya, Mona Abushaban asal Palestina, Mykyta Rohutskyi asal Ukraina, Paul-Alexandru Pop asal Romania, Proyecto Migrantes asal Chili, Kouakou Clavaire Arnold Koffi asal Côte d'Ivoire, Stéphane Mangi Nduba asal Kongo, dan Un Libro, Un Sueño asal Mexico,

Messenger of Peace (MoP) Heroes dalam bahasa Indonesia diartikan pesan perdamaian dunia. 

MoP sendiri merupakan inisiatif Raja Arab, King Abdullah bin Saud dan Raja Swedia, King Carl XVI Gustav. 

Dibawah naungan World Organization of The Scout (WOSM).

Penghargaan ini diberikan kepada anak muda, khususnya anggota pramuka, yang aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial.

Rifai Sahida menambahkan, awalnya ia disarankan Koordinator Messenger of peace Heroes Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prakoso Permono, untuk mengikuti seleksi MoP. 

"Saya disarankan Koordinator MoP Heroes Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, ikut seleksi penghargaan ini, katanya project sosialku menarik" jelasnya. 

Adapun seleksinya dengan mengirimkan berkas data diri, proposal kegiatan, dan dokumentasi berupa foto dan video kegiatan.

Muhammad Rifai Sahida atau biasa disapa Fa'i, memiliki dedikasi tinggi pada lingkungan dan pemberdayaan narapidana (napi) dan mantan narapidana wanita.

Pemuda alumni Universitas Muhammadiyah Mamuju ini, melakukan aksi pengurangan plastik sampah sekali pakai. 

Ia mengajak 200 siswa membentuk kelompok pengelolaan sampah di 23 sekolah setempat. 

Selain itu, ia juga membuat proyek kewirausahaan sosial, guna memberdayakan napi dan mantan napi wanita. 

Fa'i berharap dengan dinobatkan sebagai penerima penghargaan MoP, dapat dijadikan motivasi untuk pemuda Sulawesi Barat (Sulbar) agar lebih produktif dan semangat lagi. 

"Adanya penghargaan ini, saya harap dapat membangun semangat anak muda, khususnya dari Sulbar ternyata kita juga bisa," tutupnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Maoidotuen Nasiha

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved