Berita Regional
Kronologi Kecelakaan Armitha, WNI asal Malang yang Tewas di Australia, Pemulangan Jenazah Berbelit
Armitha Sahe Safitri, seorang WNI yang bekerja di Australia tewas akibat kecelakaan saat mengendarai mobilnya.
Penulis: Noviana Primaresti | Editor: Via Tribun
TRIBUN-SULBAR.COM - Warga negara Indonesia (WNI) bernama Armitha Sahe Safitri (30) tewas akibat kecelakaan di daerah Woodville North, Adelaide, Australia Selatan, Selasa (11/7/2023) pukul 10 pagi waktu setempat.
Mobilnya mengalami selip hingga akhirnya ditabrak oleh mobil lain yang berukuran lebih besar.
Namun, jasad wanita yang akrab disapa Mitha tersebut baru dapat dimakamkan di Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (23/7/2023).
Baca juga: KONDISI Terkini WNI di Turki Pascagempa 7,8 Magnitudo, 120 Orang Dievakuasi dan 1 Meninggal Dunia
Rupanya, pemulangan jasad Armitha sempat mengalami kendala lantaran sejumlah prosedur yang diwajibkan pihak Australia.
Di antaranya adalah autopsi jenazah korban sebagai bagian dari proses investigasi yang dilakukan pihak kepolisian Australia.
Oleh karena itulah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Australia, Arya Putubaya menerangkan pihaknya belum bisa memroses dokumen untuk kepulangan korban.
Baca juga: Alasan Kemenag Polman Enggan Tutup Sementara Ponpes Surga Religi Imbas Kasus Pencabulan

Prosedur administrasi baru bisa dilakukan setelah proses autopsi resmi dirampungkan, yakni pada Rabu (19/7/2023).
Sehingga jasad Armitha baru diberangkatkan dari Australia pada Sabtu (22/7/2023), dan sampai di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, sehari kemudian.
"Alhamdulillah dari Kamis (20/7/2023) waktunya cukup singkat, kita bisa memulangkan dengan proses dokumen yang harus dilengkapi," ucap Arya seperti dikutip Tribun-Sulbar.com dari Kompas.com.
"Karena tidak ada penerbangan yang bisa langsung ke Malang di hari yang sama terbang ke Surabaya. Sehingga bermalam di Singapura dan pagi tadi berangkat dari Singapura langsung diterbangkan ke Surabaya."
Baca juga: Pesta HUT Kabupaten Buton Berakhir Petaka, 15 Orang Tewas Tenggelam dan 19 Korban Dikabarkan Hilang
Namun pihak kepolisian belum membeberkan hasil dari proses autopsi yang memakan waktu selama delapan hari tersebut.
"Dari pihak rumah sakit dan polisi, karena kecelakaannya mengakibatkan meninggal, sehingga harus dilakukan autopsi. Dari sejak dinyatakan meninggal sampai autopsi itu membutuhkan waktu sekitar 8 hari," jelas Arya.
"Hasilnya belum ada, jadi polisi masih menunggu hasil autopsinya dan polisi akan mengambil data semacam black box dari mobil yang menabrak mbak Mitha."
"Kurang lebih kalau polisi baru menyampaikan sekitar enam bulan baru laporan polisi lengkap disampaikan ke KJRI dan nanti ke keluarga," tandasnya.
Adik korban, Robi Yahya Bachtiar mengaku masih menanti kronologi resmi mengenai kematian sang kakak.
Viral Anak Lindas Ayah hingga Tewas dan Tabrak Sekretaris Desa di Pariaman, Mengamuk saat Ditangkap |
![]() |
---|
Geger 2 Harimau Jaga Jasad Pekerja Hutan di Pelalawan Riau, Tiga Kali Aksi Penyelamatan Gagal |
![]() |
---|
Brigadir Ade Kurniawan sempat Foto Bareng sebelum Bunuh Bayinya, Ibu Syok Lihat Anak Sudah Membiru |
![]() |
---|
Fakta Mengejutkan Kasus Brigadir Ade Kurniawan Cekik Bayi Usia 2 Bulan, Status Asli DJP Terkuak |
![]() |
---|
Guru Bahasa Arab Terciduk Ikut Pesta Seks Gay di Jakarta Selatan, Berikut Fakta-Faktanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.