DBD Sulbar
Wonomulyo dan Matakali Tertinggi Kasus DBD di Polman, Faktor Tumpukan Sampah?
Dinas Kesehatan (Dinkes) Polman memaparkan jumlah DBD secara keseluruhan mencapai 139 kasus sejak enam bulan terakhir.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Petugas Dinkes Polman saat melaksanakan pengasapan atau Fogging untuk mencegah DBD di Ponpes yang berada di Desa Battetanga, Kecamatan Binunang, Senin (3/7/2023) sore.
Adapun caranya yakin menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas.
Plus hindari gigitan nyamuk dengan cara tidur menggunakan kelambu atau menyalahkan obat nyamuk.
Selain itu ia mengungkapkan gejala DBD ialah demam tinggi, anak-anak bisa lebih rewel dari biasanya.
Kemudian sudah tidur, tidak napsu makan, gusi berdarah, mimisan, kulit timbul bintik-bintik merah dan muntah.
Berikut data jumlah kasus DBD sampai Bulan Mei 2023 Sebanyak 139 Kasus yang tersebar di enam kecamatan.
-Kecamatan Wonomulyo, 28 kasus.
-Kecamatan Matakali, 21 kasus.
-Kecamatan Polewali, 19 kasus.
-Kecamatan Luyo, 17 kasus.
-Kecamatan Limboro, 15 kasus.
- Kecamatan Campalagian, 10 Kasus.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Tags
DBD Sulbar
Demam Berdarah Dengue
sampah Wonomulyo
Kecamatan Wonomulyo
Kecamatan Matakali
Sulawesi Barat
Berita Terkait
Berita Terkait:#DBD Sulbar
Kasus DBD Melonjak di Sulbar, 2 Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Ada Anak Meninggal karena DBD, Petugas Dinkes Mamuju Fogging Pemukiman Warga di Jl Soekarno Hatta |
![]() |
---|
Kasus DBD di Sulbar Tinggi, Dinkes Bagi Tips Terhindar Demam Berdarah |
![]() |
---|
Kasus DBD Polman Tertinggi se-Sulbar, Ridwan Sebut Selain sampah Kepadatan Penduduk Juga Penyebab |
![]() |
---|
Sampah Lama Tak Diangkut Sebabkan DBD, Polman Tertinggi Kasus DBD di Sulbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.