Jalan Rusak Mamuju
Resah Jalan Rusak Telan Banyak Korban, Warga Tamasapi: Kalau Boleh Pemerintah Turun Tangan Dong
Warga setempat merasa khawatir saat melintas di jalan rusak ini, karena sudah banyak korban apalagi anak-anak sekolah.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Warga Lingkungan Tamasapi dan Lingkungan Tapudede, Kelurahan Mamunyu,Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju kembali melanjutkan perbaikan jalan secara swadaya.
Mereka patungan mulai Rp50 ribu hingga Rp100 ribu untuk membeli material perbaikan jalan.
Warga Tamasapi dan Tapudede gotong royong memperbaiki jalan karena tak kunjung dapat perhatian dari pemerintah kabupaten Mamuju.
Baca juga: Tidak Diperhatikan Pemerintah, Warga Tamasapi Mamuju Patungan Mulai Rp50 Ribu untuk Perbaiki Jalan
Para warga itu mengaku, sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan rusak tersebut.
Namun karena tak kunjung dapat perhatian, sehingga mereka tidak berharap banyak, maka warga lebih memilih inisiatif memperbaiki jalan meskipun secara swadaya.
Seorang warga setempat bernama Hasriani mengaku sangat resah dengan kondisi jalan yang sudah beberapa tahun ini rusak parah.

Warga setempat merasa khawatir saat melintas di jalan rusak ini, karena sudah banyak korban apalagi anak-anak sekolah.
"Kami harap dengan kekuatan gotong royong ini, jalan kami ini bisa bagus lagi. Kalau boleh pemerintah daerah juga turun tangan dong perbaiki jalan," tambah Hasriani.
Proses pekerjaan jalan ini berlangsung selama satu pekan setelah warga setempat bahu membahu angkut pasir dan patungan membeli semen.
Pantuan Tribun-Sulbar.com, ratusan warga mulai dari pemuda hingga bapak-bapak kompak mengerjakan disetiap titik jalan rusak.
Mereka menggunakan alat molen (concrete mixer) mengaduk semen untuk membeton jalan yang sudah rusak parah itu.
Selain itu, untuk mempermudah pekerjaan warga menggunakan sepeda motor untuk mengantar campuran semen ke titik jalan yang rusak untuk ditambal.
Sekitar 1,5 Kilometer jalan rusak yang diperbaiki warga setempat secara swadaya.
Tanpa ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Mamuju.
Tokoh masyarakat Budi mengatakan, kegiatan pengecoran jalan yang berlubang ini adalah inisiatif warga yang bekerja secara gotong royong.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.