Kolom

Bagian 5 - Periode Manusia Mengenal Tulis Baca

Ini disebabkan karena ketika itu alat-alat tulis-menulis masih sangat langkah sehingga mereka amat mengandalkan hafalan.

Editor: Nurhadi Hasbi
TribunSulbar.com/Habluddin
Kabag Humas Kemenag Sulbar, H M Sahlan 

Tokoh ini menulis bahwa ia membaca karena di dunia ini-tanpa membaca-hidup hanya satu, sedang ia hendak hidup lebih dari satu hidup.

Yang dapat memberi hidup lebih dari satu hidup, hanyalah bacaan, karena dengannya hidup semakin bermakna dan semakin dalam.

Ide ada hanya satu, demikian juga perasaan dan imajinasi kita. Tetapi bila hal itu bertemu dengan ide, rasa dan imajinasi yang lain, maka ketika itu yang lahir bukan hanya dua ide, rasa dan imajinasi, tetapi banyak sekali, hingga tidak terhitung jumlahnya. Ini serupa dengan seorang yang duduk diantara dua cermin.

Ia tidak melihat hanya satu gambar dirinya, tidak juga hanya dua, tetapi banyak sekali sebanyak pandangannya keseluruh penjuru cermin itu.

Di dunia perasaan itupun begitu jika kita menggabung perasaan kita dengan perasaan orang lain, maka ketika itu gabungan cinta akan terpatri, ia akan berkembang sehingga meluap kemana-mana.

Nah, demikian juga dengan membaca . Betapapun manusia makan, maka dia tidak dapat memenuhi kecuali satu pencernaannya, betapapun dia berpakaian, maka dia tidak dapat menutupi kecuali satu jasadnya, betapapun dia bepergian, dia tidak dapat berada kecuali di satu tempat.

Tetapi bila dia membaca, maka dia dapat mengumpulkan sekian banyak ide, rasa dan imajinasi dalam benaknya dan dengan demikian dia tidak hanya memiliki satu hidup saja.

Demikian lebih kurang Al-Aqqad mengurai tentang menulis dan membaca.

Kita harus membaca setiap tulisan yang tersaji, menikmati setiap paragrafnya, merasakan kebutuhan kita akan ilmu pengetahuan, mengunyah dan menelannya sehingga bacaan ketika dimuntahkan akan memberikan aura yang membutuhkannya. Alquran memberikan garansinya lewat perintah iqra'.

Bacalah bacaan yang berguna dan camkan perintah pertama Allah tersebut. " Iqra' Bismi Rabbika ", bacalah demi kareba Tuhanmu ..... ( bersambung ).

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Masihkah Pancasila Sakti?

 

LUKA DI BUMI, SUARA DARI RERUNTUHAN

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved