Proses Pembuatan Bunga Rose, Kue Wajib Warga Mamuju Tengah Saat Lebaran

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Tersedianya kue kering atau kue lebaran di setiap rumah menjadi tradisi setiap Hari Raya Idul Fitri atau lebaran, termasuk warga Mamuju Tengah.

Ia adalah kue Bunga Rose, salah satu dari berbagai macam kue yang berbahan dasar mentega sering warga Mamu Tengah sajikan.

Tak hanya Bunga Rose, penganan yang berbahan dasar mentega ini dapat dibentuk berbagai macam.

Ada yang bulat isi selai, ada pipih dengan karakter bermacam-macam hingga berbentuk bunga rose.

Sudah menjadi kebiasaan, disetiap momen lebaran banyak yang menerima jasa pembuatan kue lebaran.

Salah satunya, Nurmiani warga Dusun Lombok Indah Desa Paraili Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah.

Saat disambangi dirumahnya, Nurmiani sedang membuat kue pesanan.

Kue kering yang dibuat Nurmiani adalah kue bentuk Bunga Rose.

"Ini pesanan orang," Kata Nurmiati sembari mencetak satu persatu adonan ke atas talang.

Terlihat dengan khusus, adonan yang keluar dari cetakan berbentuk mirip Bunga Mawar atau Bung Rose.

Ditengahnya diberi toping agar kelihatan lebih menarik.

Selanjutnya dipanggang menggunakan oven sekira 10 hingga 15 menit dengan api kecil.

Nurmiani mengatakan dirinya membuat kue lebaran 3 hingga 5 kilogram sehari.

"Tergantung pesanan pak, " Ujarnya.

Nurmiani menambahkan pesanan tahun ini menurun dibanding tahun lalu.

"Tahun ini agak kurang pak, tahun lalu biasa sampai 7 kilogram sehari, " Terangnya.

Adapun harga kue kering Nurmiati untuk ukuran  setengah kilogram di harga Rp 40 ribu.

Sebagai pembuat kue lebaran, sudah dilakoni Nurmiati sejak 3 tahun terakhir.

"Sudah ada sekitar 3 tahun ini pak, Alhamdulillah selalu saja ada pemesan kalau jelang lebaran," Pungkasnya.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri