Santri di Polman Hilang Diduga Terseret Banjir, Tim Gabungan Masih Pencarian

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Seorang santri pondok pesantren Ahlul Qur'an di Desa Duampanua, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) hilang diduga hanyut terbawa banjir.

Kejadian tersebut saat banjir mengepung pondok pesantren pada Senin (20/3/2023) tadi malam.

Ia diduga hanyut terseret banjir dari luapan aliran sungai, usai hujan deras mengguyur daerah Polman

Gabungan tim pencarian dan pertolongan unit SAR Polman kini melanjutkan pencarian, Selasa (21/3/2023).

Tim gabungan dibagi menjadi tiga.

Menyasar aliran sungai Madatte hingga ke Basseang.

"Pencarian sudah dilakukan sejak pagi saat hari sudah terang, tim dibagi menjadi tiga," ujar Kepala Polisi Subsektor Anreapi, Iptu M Arifin, saat ditemui di lokasi.

Ia mengatakan, sebelumnya pencarian dilakukan saat mendapat laporan pada malam hari.

Hingga pukul 01.00 Wita, Selasa (21/3/2023) dini hari, pencarian dihentikan dengan hasil masih nihil.

Seorang santri yang diduga hanyut tersebut atas nama Mufli (13), warga Kecamatan Matakali.

Ia berada di pondok pesantren saat air sungai meluap pada pukul 21.00 Wita, Senin (20/3/2023) kemarin malam.

Bersama puluhan santri dan pengurus pondok yang sempat terjebak banjir.

Tim gabungan mengevakuasi 150 orang santri dan warga sekitar, serta terdapat balita.

Proses evakuasi pun berlangsung dramatis lantaran hanya dibantu penerangan dan perahu karet.

Sebelumnya diberitakan, banjir mengepung empat kecamatan di Polman, terjadi pada malam hari.

Seperti Kecamatan Binuang, Polewali, Anreapi dan Matakali.

Di Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi terdapat satu jembatan penghubung antara dusun terputus.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli