Kemenkumham Sulbar

Warga Binaan Rutan Majene Salat Gaib, Doakan Korban Gempa Turki-Suriah

Salat gaib berlangsung di Masjid Rutan Kelas IIb Majene, Jl Andi Tonra, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Selasa (14/2/2023) .

Penulis: Hasan Basri | Editor: Nurhadi Hasbi
Humas Rutan Majene
Ratusan warga binaan Rutan Majene Salat gaib untuk korban Turki 

TRIBUN - SULBAR.COM, MAJENE - Ratusan warga binaan dan pegawai lembaga Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIb Majene menggelar salat gaib untuk mendoakan korban gempa Turki-Suriah.

Salat gaib berlangsung di Masjid Rutan Kelas IIb Majene, Jl Andi Tonra, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Selasa (14/2/2023) .

Salat gaib dipimpin langsung Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Majene, Muhammad Naim.

Karutan Majene, Mansur mengatakan kegiatan solat gaib dikhususkan bagi korban gempa di Turki-Suriah.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 SR mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa dan ribuan bangunan rusak.

Menurutnya salat gaib yang dirangkaikan dengan doa bersama sebagai bentuk keprihatinan atas musibah melanda wilayah Turki-Suriah.

Sekaligus sebagai bentuk pembinaan kepribadian dan spiritual khususnya warga Binaan pemeluk agama Islam.

"Ini bentuk pengajaran kepada semua warga binaan bahwa ada saudara-saudara se akidah kita yang sedang ditimpa bencana, meski kita berbeda negara tapi kita wajib saling mencintai dengan sesama, ya minimal melalui salat gaib ini," ucapnya.

Dikutip tribunnews.com, jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah kini menembus angka 40.000 jiwa.

Pihak berwenang di Turki menyebut ada 35.418 orang di negara itu yang tewas.

Sementara itu, PBB dan pemerintah Suriah menyebut jumlah korban meninggal di Suriah mencapai lebih dari 5.800 orang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sudah ada lebih dari 8.000 orang yang berhasil dievakuasi dari puing-puing bangunan dalam kondisi selamat.

Sehubungan dengan banyaknya gedung yang roboh, Erdogan menyebut aturan pendirian bangunan harus diperketat.

"Robohnya bangunan mengingatkan pemerintah akan perlunya aturan pendirian bangunan yang lebih ketat," kata dia dalam pidatonya yang disiarkan di televisi.

Erdogan menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan evakuasi hingga korban terakhir yang terjebak oleh puing-puing bangunan bisa diselamatkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved