Berita Mamuju Tengah
Nelayan & Ibu-Ibu di Budong-Budong Keberatan 28 Buaya Muara Kembali Dilepas ke Sungai Mamuju Tengah
Nelayan tradisional dari Dusun Messa, Desa Babana Kecamatan Budong-Budong, mengaku trauma.
Panjang buaya air asin bisa mencapai 6,5-7 meter dengan berat hingga 1.000 kg lebih.
Dalam dua tahun, terakhir buaya itu kian ganas.
Sebelum pandemi COVID-19, pihaknya masih tertolong iuran masuk pengunjung lokal dan pendatang di akhir pekan.
Namun, kian hari, buaya-buaya kian besar, dan butuh asupan makan lebih banyak.
“Untung ada peternak ayam potong yang ikhlas beri ayam matinya,” ujarnya.
Rusli sudah mengkomunikasikan ini ke aparat dan otoritas setempat.
Tanpa subsidi pamerintah, dia mengaku semakin kewalahan untuk memenuhi biaya pakan.
Menurutnya, satu ekor buaya berukuran besar mengkonsumsi kurang lebih 10 kilogram daging ayam atau sekitar 6 ekor bangkai ayam.
"Kalau totalnya saya tidak pernah rinci, tapi yang jelasnya dalam sebulan biayanya capai jutaan rupiah," jelasnya.
Dikatakan, bantuan biaya pakan sudah ia koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak Balai Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA), namun belum ada terealisasi.
Hanya saja, “belum ada kejelasan Pak,” ujarnya
Sejatinya, di akhir puncak pandemi, Januari 2022 lalu, Kepala Desa Babana, Arifuddin, menjadikan penangkaran ini salah satu destinasi wisata desa unggulan.
“Soal pakannya, ini kita memulai untuk menyusun prosesnya membangun sinergi ke semua stakeholder, pada kesimpulannya kami akan kaji,”tutur Kepala Desa Babana Arifuddin, Selasa (25/1/22).
Arifuddin menambahkan, penangkaran ini sangat unik mengingat ini adalah satu-satunya di kabupaten Mamuju Tengah, sehingga ke depan nantinya ini bisa jadi PAD desa sekaligus menjadi daya tarik wisatawan yang nantinya berkunjung.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Buaya-di-Penangkaran-Babana-Mamuju-tengah-yang-kini-terancam-dilepas-kembali-ke-alam.jpg)