Festival Sandeq 2022

Sebanyak 20 Sponsor Festival Sandeq 2022, Berikut Sejarah Awal Mula Sandeq di Sulbar

perahu Sandeq adalah Perahu bercadik warisan Austronesia, berevolusi di Mandar menjadi perahu yang disebut “Sandeq” yang berarti (tajam, runcing).

ist
Perahu Sandeq sedang berlayar 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Berbicara soal Sandeq tentunya akan banyak didapatkan di wilayah pesisir Sulawesi Barat (Sulbar), khususnya di Kabupaten Polman dan Majene.

Diketahui, ada tiga jenis Sandeq yang kerap dikenal masyarakat Sulbar diantaranya Sandeq pangoli yang dipakai untuk menangkap ikan dekat pinggir karang dan wilayah pertemuan arus dengan menarik umpan yang terbuat dari bulu ayam di belakang perahu (mangoli).

Kedua Sandeq paroppo dipakai untak menangkap ikan di rumpon (rappo) di lautan bebas.

Terakhir, Sandeq potangnga biasanya digunakan untuk mengarungi laut lepas demi menangkap ikan terbang dan telurnya.

Sedangkan, dikutip festivalsandeq.sulbarprov.go.id perahu Sandeq adalah Perahu bercadik warisan Austronesia, berevolusi di Mandar menjadi perahu yang disebut “Sandeq” yang berarti (tajam, runcing). Pada masa lampau perahu ini digunakan untuk berdagang sampai ke Selat Malaka, Laut Sulu, Papua, Pulau Jawa serta menangkap ikan di laut lepas.

Perahu Sandeq merupakan salah satu perahu layar tercepat di dunia yang mampu melaju dengan kecepatan 20 sampai 30 knot atau setara dengan 50 Km/Jam.

Sandeq adalah puncak kebudayaan Mandar dalam bidang kebaharian. Untuk melihat “ Keutuhan” sandeq, diperlukan banyak sudut pandang. Ya, sandeq memang perahu bercadik tercepat di kawasan Austronesia, dari Madagaskar ke pulau Paskah, dari Taiwan ke Selandia Baru.

Namun, sandeq bukan hanya cantik dari penampakan fisik saja namun juga elegan ketika membelah laut, sandeq memiliki banyak keindahan dan keagungan yang kasat mata. Bak seorang wanita, dia tidak hanya cantik dari fisik belaka, tetapi memiliki “inner beauty”, kecantikan yang memancar dari dalam diri. Kecantikan yang kasat dari sandeq begitu dalam, butuh pengamatan telaten untuk menyingkapnya, dan sebagian terbungkus dalam rahasia mistik Perahu bercadik warisan Austronesia Di Mandar, berevolusi menjadi perahu yang disebut “sandeq” (tajam, runcing).

Masa lampau digunakan menangkap ikan dan berdagang sampai Selat Malaka, Laut Sulu, Papua, Pulau Jawa. Merupakan perahu layar tradisional tercepat di kawasan Austronesia. Perahu ‘modern’ tapi dibuat secara tradisional. Hampir selalu berwarna putih, dengan ornamen yang minimalis di lambung.

Sandeq mulai diperlombakan dengan sebutan saat ini Sandeq Race yang dimulai sekitar 1995 silam hingga sekarang.

Setelah, vakum dua tahun dari 2020-2021 akibat pandemi Covid-19, tahun ini kembali dilaksanakan.

Update, terakhir sebanyak 20 sponsor telah diterima panitia melaksanakan Festival Sandeq 2022.

Event ini dijadwalkan dibuka Wapres KH Amin Ma'ruf di Pantai Pelabuhan Silopo, Polewali Mandar, Sulbar, 31 Agustus 2022, dan bendera finish dan seremoni pemberian hadiah oleh Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Manggar, Kalimantan Timur.

"Pelepasan race dan festival 1.000 Lampion dari Pantai Manakarra (Mamuju) ke Manggar (Balikpapan, Kaltim) oleh Mendagri. Tadi Pak Tito sudah konfirm by phone," kata Plt Gubernur Sulbar M Akmal Malik, kepada Tribun usai Gala Dinner Festival Sandeq 2022 di Macora Ballroom, The Rinra Hotel, Tanjung Bunga, Makassar, Sabtu (27/8/2022) malam.

Akmal yang juga Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otoda) Kemendagri ini, menyebut sejauh ini event maritim ini hanya dibuka pejabat level menteri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved