Gempa Sulbar
Pertamina Minta Masyarakat Tak Panic Buying Saat Situasi Genting, Taufiq: Stop Beli BBM di Pengecer
Harga di sejumlah penjual eceran naik. Dulunya BBM jenis Pertalite seharga Rp9.000 per liter, kini bisa lebih dari itu.
TRIBUN-SULBAR.COM - Gempa bumi yang terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat pada Rabu (8/6/2022) membuat banyak warga yang berdomisili di Ibukota provinsi Sulawesi Barat itu panik.
Tak sedikit dari mereka memilih meninggalkan Kota Mamuju pascagempa terjadi.
Alhasil, antrian panjang sempat terjadi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Mamuju.'
Mereka panik, segera mengisi kendaraannya dengan bahan bakar.
Mereka yang tak sabaran, akhirnya pergi ke penjual BBM.
Harga di sejumlah penjual eceran naik. Dulunya BBM jenis Pertalite seharga Rp9.000 per liter, kini bisa lebih dari itu.
Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan, Pertamina langsung mengeluarkan kebijakan kepada seluruh pengelola SPBU, agar menghentikan sementara pengisian BBM pakai jeriken, bagi pembeli yang menggunakan surat rekomendasi khusus dari dinas, maupun desa.
Biasanya, kata Taufiq, surat rekomendasi khusus ini untuk operasional semisal kapal nelayan.
Namun pada Kamis (9/6/2022) hari ini pembelian telah normal kembali karena Pertamina mendatangkan distribusi BBM dari kilang yang ada di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
"Jadi kami minta masyarakat jangan panik. Dan jangan beli BBM di pengecer. Cukup isi saja di SPBU agar harga di pengecer tidak melonjak," ia menambahkan.
Terkhusus pengisian BBM menggunakan surat rekomendasi khusus, Taufiq menyebutkan sifatnya situasional. Artinya jika gempa susulan kembali terjadi, maka pihaknya akan mempertimbangkan untuk kembali melarang pengisian BBM pakai surat rekomendasi tersebut.