Pernikahan Dini

Dua Bocah SMP di Tapalang Mamuju Menikah, BKKBN Sulbar Ingatkan Rawan Stunting

Dia menilai, hal ini tak akan terjadi jika menjadi perhatian bersama seluruh unsur masyarakat dan pemerintah.

Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Ilham Mulyawan
ist
Pernikahan Dini di Tapalang Mamuju 

TRIBUN-SULBAR.COM - Tak hanya di Wajo, pernikahan dini serupa juga terjadi di Desa Taan, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Informasi dihimpun, pengantin laki-laki berinisial NS, sedangkan mempelai wanitanya berinisial US merupakan siswi kelas 2 SMP.

Baca juga: Dua Murid SMP di Tapalang Mamuju Dinikahkan dengan Mahar Rp7 Juta, Awalnya Pacaran Beda Sekolah

Nasming sendiri baru duduk di bangku kelas 1 SMP.

Keduanya disebut telah menikah pada Selasa (24/5/2022) kemarin.

Pernikahan Dini di Tapalang Mamuju
Pernikahan Dini di Tapalang Mamuju (ist)

Kedua mempelai tersebut diketahui masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Tapalang.

Terkait pernikahan dini ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulbar, Nuryamin menyayangkan terjadinya pernikahan dini tersebut.

Dia menilai, hal ini tak akan terjadi jika menjadi perhatian bersama seluruh unsur masyarakat dan pemerintah.

"Kalau sudah terjadi, maka ini akan menjadi atensi dan perhatian kita untuk mendampingi," kata Nuryamin, Rabu (25/5/2022) malam.

Meskipun, bukan kewenangannya jika sudah terjadi pernikahan dini.

Karena menjadi kewenangan BKKBN mendampingi jika perempuannya sudah berbadan dua, alias hamil.

"Saya sudah perintahkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di sana untuk mendampingi, besok itu akan mulai mendampingi," bebernya.

Kepala BKKBN Sulbar Nuryamin saat hadiri podcast Tribun-Sulbar.com lewat zoom meeting.
Kepala BKKBN Sulbar Nuryamin saat hadiri podcast Tribun-Sulbar.com lewat zoom meeting. (Tribun Sulbar / Hablu Hambali)

Hal tersebut, dilakukan untuk mengetahui kondisi perempuan apakah sudah hamil atau belum.

Sehingga, jika belum hamil akan diberikan pemahaman untuk membatalkan program hamil dulu.

"Paling tidak memakai alat kontrasepsi dulu sampai usianya lewat 19 tahun ke atas," tambah Nuryamin.

Karena akan dikhawatirkan kepada ibu dan calon bayinya jika hamil.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved