Kemenkumham Sulbar

3 Kali Mencoba, Nurul Fadhila Akhirnya Jadi CPNS Kementerian Hukum dan HAM Sulbar

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah putus asa ataupun menyerah.

Editor: Hasrul Rusdi
Ist/Tribun-Sulbar.com
Nurul Fadhila resmi menerima Surat Keputusan (SK) dan kini berstatus menjadi CPNS formasi Penjaga Tahanan di Lapas Perempuan Kelas III Mamuju, Jumat (1/4/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah hal yang diidam-idamkan bagi banyak orang.

Cita-cita bisa membanggakan orang tua dan mandiri mendapat pekerjaan di usia muda berhasil diraih oleh Nurul Fadhila yang merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat.

Pada Jumat (1/4/2022), Nurul Fadhila resmi menerima Surat Keputusan (SK) dan kini berstatus menjadi CPNS formasi Penjaga Tahanan di Lapas Perempuan Kelas III Mamuju.

Nurul Fadhila yang telah mencoba tiga kali untuk bisa menjadi abdi negara, kini membuahkan hasil.

Nurul Fadhila yang merupakan lulusan terbaik di Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR) mengikuti kegiatan orientasi CPNS secara serentak di Aula Pengayoman, Kanwil Sulbar.

Baca juga: Aturan Baru Perjalanan Domestik, Sulbar Mulai Terapkan Per Hari Ini

Baca juga: 87 CPNS Lingkungan Kemenkumham Sulbar Mengikuti Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil

Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI, Komjen Pol. Andap Budhi Revianto memberikan pembekalan pada kegiatan orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2022, Senin (5/4/2022).
Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI, Komjen Pol. Andap Budhi Revianto memberikan pembekalan pada kegiatan orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2022, Senin (5/4/2022). (Ist/Tribun-Sulbar.com)

"Ini ketiga kalinga saya mencoba, di tahun 2017, 2019, dan 2021 Alhamdulillah lolos," ujar Nurul.

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah putus asa ataupun menyerah.

Nurul Fadhila yang lahir di Polewali Mandar, 9 September 1998 memberikan kebanggaan untuk keluarganya, anak dari Bapak Arifin seorang Petani asal Wonomulyo, dan Ibu yang bekerja sebagai TKI di Malaysia.

Nurul mengatakan kepada teman-teman lainnya yang sedang berjuang "Jangan menyerah, pastinya harus belajar juga. Misalnya apa yang menjadi kesalahan di waktu lalu perlu diperbaiki, tentunya dukungan dari orang tua juga perlu," ujar Nurul.

Nurul bersemangat mengikuti orientasi yang diadakan selama tiga hari. Ia menyimak dengan penuh antusias dan mencatat beberapa arahan penting.

Persiapan yang dilakukan olehnya pada saat orientasi yaitu menjaga mental dan fisik, terlebih di masa pandemi Covid-19 dan melaksanakan puasa di bulan ramadhan ini.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved