Hari Guru Nasional

Kisah Guru Honorer Mamuju 13 Tahun Mengabdi, Kadang Hanya Terima Gaji Enam Bulan Sekali

Meski selama 13 tahun menerima gaji tak menentu, namun alumnus Alumni Universitas Pejuang Republik Indonesia ini setiap menjadi guru demi generasi.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Nurnaniah, salah satu guru honorer sudah mengabdi selama 13 tahun, terkadang tak dapat gaji 6 bulan sekali, saat ditemui di SMPN 2 Mamuju, Jl AP Pettarani, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Mamuju, Sulbar. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kisah Nurnaniah (34), guru honorer Mamuju sudah 13 tahun mengabdi demi mendidik generasi penerus bangsa.

Nurnaniah mulai pengabdi sebagai honoret sejak tahun 2007.

Awalnya mengajar di SDN 1 Mamuju, Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar.

Lalu dipindahkan ke SMPN 2 Mamuju, Jl AP Pettarani, Kelurahan Binanga. Tetap sebagai guru honerer hingga tahun 2021.

Dia mengungkapkan, menjadi guru honorer gaji yang diterima dari pemerintah tidak menentu.

Meski selama 13 tahun menerima gaji tak menentu, namun alumnus Alumni Universitas Pejuang Republik Indonseai ini setiap menjadi guru demi generasi bangsa.

"Demi mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dari kampus, meski gaji seadanya dan terkadang terlambat dibayarkan," terang Nurnaniah kepada Tribun-Sulbar.com, saat ditemui di SMPN 2 Mamuju, Jl A.P Pettarani, Kelurahan Binanga, Kamis (25/11/2021).

Dia menjelaskan gaji yang dia peroleh hanya Rp 500 ribu per bulan.

Namun, terkadang hingga enam bulan baru dibayarkan.

"Terkadang juga dibayar dua kali, dalam enam bulan, di bayar pertama, hanya Rp 1,5 juta untuk tiga bulan, nanti sisanya di bayarkan lagi," lanjutnya

Meski begitu, dia tetap semangat dan tak pernah mengeluh dengan perolehan gaji tersebut.

Dia mengaku hingga kini belum terdaftar sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Untuk menutupi kebutuhan harianya, ia harus menambah waktu dengan bimbingan belajar (bimbel).

"Dalam hati paling dalam, pengabdian ini, murni untuk generasi penerus bangsa," tuturnya.

Dia pun berharap di hari guru nasional 25 November 2021, pemerintah memberikan perhatian lebih kepada honoret.

"Yang lolos PPPK jangan hanya usia 35 tahun ke atas, tapi liat juga seberapa lama pengabdianya," terang guru kelas 3 SMPN 2 itu.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved