Gerakan Sulbar Mandarras
Festival Literasi Dibuka, Gubernur SDK Tegaskan Gerakan “Mandarras” untuk Cetak Generasi Emas 2045
Melalui gerakan Sulbar Mandarras, pemerintah mewajibkan siswa SMA/SMK membaca 20 buku per tahun.
Ringkasan Berita:
- Festival Literasi Sulbar resmi dibuka dan menegaskan gerakan “Sulbar Mandarras” untuk meningkatkan budaya membaca.
- Suhardi Duka sebut literasi sebagai fondasi pembangunan dan targetkan generasi emas 2045.
- Pemprov wajibkan siswa membaca 10–20 buku per tahun dan guru masuk perpustakaan sekali sepekan.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Festival Literasi Sulbar 2025 resmi dibuka oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Prof. E. Aminuddin Azis, Kamis (20/11/2025).
Kegiatan yang mengangkat tema "Menuju Sulbar Cerdas melalui Gerakan Sulbar Mandarras”akan berlangsung Rabu-Jumat 19-21 November 2025.
Pembukaan dirangkaikan dengan pengukuhan Bunda Literasi Sulbar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulbar.
Baca juga: Antusias Siswa Lomba Menggambar Festival Literasi Sulbar 2025 Komitmen Dukung Sulbar Mandarras
Gubernur Sulbar Suhardi Duka menegaskan literasi adalah fondasi kemajuan daerah.
Ia mendorong seluruh masyarakat, khususnya pelajar, untuk membiasakan diri membaca setiap hari.
“Kita harus biasakan membaca mulai dari anak sekolah sampai kita semua. Saya pribadi membaca setiap hari, bahkan membandingkan buku sebelum membuat presentasi,” ujar Suhardi Duka.
Ia menyoroti rendahnya indeks literasi Sulbar yang turut memengaruhi Human Development Index (HDI). Menurutnya, pengetahuan adalah unsur utama kesejahteraan.
“Walaupun kaya tapi pengetahuannya rendah, itu bukan sejahtera. Inti pembangunan adalah human development,” jelasnya.
Melalui gerakan Sulbar Mandarras, pemerintah mewajibkan siswa SMA/SMK membaca 20 buku per tahun.
Beberapa kabupaten juga mengadopsi kebijakan serupa untuk SD dan SMP dengan kewajiban membaca 10 buku.
Dalam Peraturan Gubernur yang telah mendapatkan asistensi Kemendagri, guru juga diwajibkan masuk perpustakaan sekali sepekan dan membaca buku yang nilainya setara 3 jam pelajaran.
Pemerintah turut bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk menerapkan KKN Tematik Literasi.
Program tersebut didukung penuh Perpustakaan Nasional RI. Suhardi juga mengajak masyarakat aktif menulis sebagai penguatan literasi.
“Tulis saja apa yang ada di sekitarmu. Tidak ada yang bisa menulis tanpa membaca lebih dulu,” ujarnya.
Suhardi Duka menyampaikan bahwa kebijakan literasi adalah investasi jangka panjang untuk membangun generasi emas Sulbar 2045.
